Kesedihan Pencari Rongsokan Kala Uang Tabungan Haji Miliknya Ikut Ludes Terbakar di Dalam Rumah
Sulaiman hanya bisa menangis saat melihat rumah berdinding papan yang biasa ia tempati hanya menyisakan abu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Tabungan untuk naik haji milik kakek Sulaiman ikut ludes terbakar saat api melahap rumahnya di Telukbetung Utara, Bandar Lampung.
Sulaiman hanya bisa menangis saat melihat rumah berdinding papan yang biasa ia tempati hanya menyisakan abu. Pakaian pun hanya tersisa di badan.
Sulaiman yang sehari-hari bekerja sebagai pencari barang rongsokan tampak terpukul dan kadang berbicara sendiri meratapi nasibnya.
"Ngoceh sendiri. Dari omongannya soal hidup dan akhirat. Dari bangun sampai nanti lelah sendiri akhirnya dia tertidur," jelas keponakan Sulaiman.
Teriakan minta tolong seorang pria renta sayup-sayup terdengar oleh sejumlah warga Jalan Way Handak, Gang Darussalam, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung.
Baca: Burger King Promo King Savers Hanya Rp 27 Ribuan, Dapat Mozzarella Cheeseburger dan Minum
Cuaca cerah pada Rabu (17/6/2020) jelang pukul 20.00 WIB mengundang reaksi warga yang mendengar teriakan tersebut.
Ternyata si empunya suara adalah kakek tua renta bernama Sulaiman atau biasa disapa Leman.
Ia meminta pertolongan lantaran rumah semipermanen yang ia tempati dilalap si jago merah.
"Karena gak ada jalan ke luar, jadi dia gedor pintu belakang rumah saya sambil minta tolong," ujar Dodi, keponakan korban, Jumat (19/6/2020).
Dodi mengatakan, saat kejadian ia sedang menghadiri acara pengajian.
Sementara di rumah hanya ada istri dan anaknya.
Rumah Sulaiman berada persis di belakang rumahnya.
Beruntung, kobaran api tidak sampai merembet ke rumahnya.
Menurut Dodi, dalam sekejap api menghanguskan seluruh isi bangunan rumah yang terbuat dari papan itu.
Warga tak bisa membantu memadamkan api lantaran tak ada akses jalan menuju rumah Sulaiman.
"Satu-satunya jalan ya lewat rumah saya ini. Selang dari dinas pemadam kebakaran juga dijulurkan dari luar sampe dapur," kata Dodi.
Baca: Psikolog Sarankan Krisdayanti Turunkan Ego untuk Bisa Bertemu Aurel dan Azriel Hermansyah
Meski tak ada barang yang bisa diselamatkan, Dodi masih bersyukur karena adik kandung ayahnya ini masih bisa selamat dalam musibah tersebut.
Ia menuturkan, sudah hampir 20 tahun kakek Sulaiman menempati rumah semipermanen persis di belakang rumahnya.
Kesehariannya, Sulaiman mencari barang rongsokan.
Barang-barang yang dikumpulkan itu disimpan Sulaiman di dalam rumahnya.
Pasca kebakaran, Dodi menyebut tak ada yang tersisa.
"Semua barang rongsokan disimpan di dalam rumah itu, karena mungkin belum sempat dijual," katanya.
Sebagai kerabat, Dodi ikut membantu kebutuhan hidup sehari-hari pria renta beranak satu ini.
Karena faktor usia, Dodi mengaku Sulaiman sulit diatur.
"Kita yang mengurusnya. Anaknya ada, tapi tinggal di Jakarta," jelasnya.
Ia memperkirakan kebakaran tersebut dipicu lilin yang digunakan sebagai penerangan jatuh dan menyambar dinding papan.
Baca: Isu SARA Diprediksi Tak Akan Laku di Pilkada 2020, Tergeser Kampanye Soal Strategi Perangi Covid-19
Dodi mengatakan, korban menggunakan lilin sebagai penerangan karena rumahnya tak teraliri listrik.
Padahal, sebelumnya Dodi pernah memasangkan listrik di rumah ukuran 4x4 meter persegi itu untuk kebutuhan Sulaiman.
Namun atas permintaan Sulaiman, akhirnya sambungan listrik tersebut diputus.
"Namanya orang sudah tua, kita sebagai keluarga kadang kesulitan mengurusnya," kata Dodi.
Hidup sendirian sudah dijalani Sulaiman hampir 10 tahun silam, tepatnya sejak putri tunggalnya memilih untuk mengadu nasib di Jakarta.
Anak semata wayang korban tak pernah pulang setelah memutuskan untuk pindah keyakinan.
"Sudah lama gak ada komunikasi antara bapak dan anaknya sejak dia pindah agama," timpal Una (44), kerabat yang mengurus Sulaiman.
Menurut Una, anaknya sudah diberi tahu soal rumah yang ditempati Sulaiman mengalami kebakaran.
Namun ia enggan pulang.
Una mengajak Sulaiman untuk sementara tinggal di rumahnya.
Una menyebut kondisi Sulaiman masih syok berat.
Terlebih sehari setelah kebakaran, Sulaiman mengalami penurunan kesehatan.
Baca: Update Corona Global 20 Juni 2020: 8,7 Juta Orang di Dunia Terinfeksi, 4,6 Juta di Antaranya Sembuh
Lambat laun kesehatan Sulaiman mulai membaik.
Tapi, ia tampak masih terpukul dan kadang berbicara sendiri meratapi nasibnya.
"Ngoceh sendiri. Dari omongannya soal hidup dan akhirat. Dari bangun sampai nanti lelah sendiri akhirnya dia tertidur," jelasnya.
Satu hal yang sangat disesali oleh Sulaiman akibat musibah itu yakni kotak berisi tabungan untuk naik haji ludes dilalap api.
Bahkan Sulaiman seakan tak memercayai jika rumahnya kini hanya tersisa abu dan puing.
"Katanya mau lihat rumah. Setelah suami saya tunjukin, dia nangis," kata Una.
Una mengatakan, selama ini ia dan keluarga lainnya ikut membantu kebutuhan sehari-hari Sulaiman.
Beberapa tahun silam ia sempat memberikan kompor dan tabung gas supaya bisa digunakan Sulaiman untuk memasak.
Lagi-lagi, Sulaiman tak mau merepotkan keluarga.
Ia lebih memilih memasak dengan menggunakan kayu bakar.
"Semua habis terbakar. Baju-baju gak ada yang bisa diselamatkan. Alhamdulillah, ini dapat bantuan dari tetangga-tetangga," jelasnya.
Baca: Kabar Gembira untuk Mahasiswa Indonesia, Mendikbud Nadiem Ambil Keputusan Ringankan Biaya Kuliah
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung Rizky mengatakan, kebakaran itu terjadi pada Rabu malam.
Ia mengakui, personel yang dikerahkan untuk memadamkan api kesulitan karena tak ada akses jalan.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Sumber kebakaran diduga berasal dari lilin yang biasa digunakan oleh korban sebagai penerangan.
"Iya, jadi kami memadamkan api masuk rumah warga yang berada tepat di belakang rumah yang terbakar," jelasnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kakek Sulaiman Hanya Bisa Nangis, Uang Tabungan Haji Lenyap saat Rumahnya Ludes Terbakar