Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien Covid Tak Jujur, Nenek Tukang Urut di Sumsel Akhirnya Tertular Corona

Saat memijit, nenek tersebut tak mengetahui bahwa pelanggannya adalah pasien positif Covid-19.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pasien Covid Tak Jujur, Nenek Tukang Urut di Sumsel Akhirnya Tertular Corona
Pixabay
ILUSTRASI Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM- Seorang nenek tukang urut di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan tertular virus Covid-19 setelah memijit seorang pasien corona yang kabur.

Saat memijit, nenek tersebut tak mengetahui bahwa pelanggannya adalah pasien positif Covid-19.

Berawal pasien kabur ke rumah mertua

Kejadian bermula ketika seorang pasien perempuan berusia 52 tahun yang awalnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Karya Asih Kecamatan Borang, Palembang melarikan diri.

Ketika berada di rumah sakit, pasien perempuan 52 tahun tersebut menjalani uji swab pada Rabu (3/6/2020). Lima hari setelahnya, Senin (8/6/2020) hasil uji swab keluar.

Ia dinyatakan positif Covid-19.

Namun pasien itu justru menolak diisolasi dan memilih kabur ke tempat mertuanya di Kabupaten Empat Lawang pada Rabu (10/6/2020).

Baca: Ilmuwan Klaim Virus Corona Telah Berada di Italia Sejak Desember 2019: Ditemukan dalam Limbah Air

Baca: Kemendikbud: Pembelajaran Tatap Muka Dapat Dihentikan Jika Terjadi Peningkatan Kasus Positif Corona

Baca: Vaksin Corona Belum Ketemu, JK Bilang Tetap Pakai Masker 2 Tahun ke Depan

Berita Rekomendasi

Rupanya sempat pijat

Di Empat Lawang, pasien tersebut rupanya sempat memanfaatkan jasa pijat badan.

Tukang pijatnya adalah seorang nenek berusia 70 tahun.

Pasien tak memberitahu pada nenek tukang urut bahwa dirinya positif Covid-19.

Lantaran tak tahu tengah memijat seorang pasien Covid-19, nenek itu pun melayani seperti pelanggan pada umumnya.

Petugas memeriksa suhu tubuh orang tua murid yang akan mengambil raport di Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Nurul Iman, Jalan Cibaduyut Raya, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/6/2020). Pembagian raport kepada lebih dari 2.000 siswa dari tingkat Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) di sekolah ini menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah guna mencegah penularan virus corona (Covid-19). Biasanya pembagian raport di Pesantren Nurul Iman hanya membutuhkan waktu satu hari, kali ini di tengah pandemi Covid-19 pembagian raport harus dilakukan selama dua minggu karena penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas memeriksa suhu tubuh orang tua murid yang akan mengambil raport di Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Nurul Iman, Jalan Cibaduyut Raya, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/6/2020). Pembagian raport kepada lebih dari 2.000 siswa dari tingkat Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) di sekolah ini menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah guna mencegah penularan virus corona (Covid-19). Biasanya pembagian raport di Pesantren Nurul Iman hanya membutuhkan waktu satu hari, kali ini di tengah pandemi Covid-19 pembagian raport harus dilakukan selama dua minggu karena penerapan protokol kesehatan yang ketat. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Dijemput dan baru tahu

Pasien perempuan itu kemudian dijemput oleh pihak Dinas Kesehatan Sumatera Selatan yang bekerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Empat Lawang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas