RSUD Sidoarjo Berduka, Dua Hari Seorang Dokter dan Perawatnya Meninggal Berturut-turut
Sri Agustin, seorang tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo dikabarkan meninggal
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sri Agustin, seorang tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (20/6/2020.
Ini menjadi kabar sedih dari RSUD itu selama dua hari berturut-turut, sehari sebelumnya dokter di rumah sakit tersebut, dr Gatot Prasmono juga meninggal dunia karena Covid-19.
Kabar duka kematian Sri Agustin diunggah melalui akun Instagram RSUD Sidoarjo.
Terkait hal itu, Direktur RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan menjelaskan, perawat tersebut meninggal pada Sabtu dini hari (20/6), di tengah kondisinya yang sedang menjalani perawatan akibat terinfeksi virus corona.
"Perawat ini sudah kami rawat selama 17 hari.
Namun Sabtu dini hari sekira pukul 02.15 WIB, perawat kami meninggal dunia," kata Atok saat dihubungi, Sabtu (20/6/2020).
Baca: Mengharukan, Pelepasan Jenazah Dokter RSUD Sidoarjo, Videonya Viral
Baca: Dokter di Jatim Berguguran, Kemarin Dalam Sehari 2 Dokter Meninggal
Baca: Dokter Reisa Ingatkan Dexamethasone Bukan Vaksin, Khasiatnya Tidak sebagai Penangkal Covid-19
Menurut Atok, selain terpapar COVID-19, perawat berusia 42 tahun ini juga memiliki riwayat penyakit jantung. Hal itu lah yang membuat kondisi kesehatannya semakin memburuk.
"Memang beliau punya riwayat sakit jantung. Kami sudah berikan terapi plasma atau terapi-terapi yang ada tapi Allah berkehendak lain," ucapnya.
Sementara saat disinggung mengenai penyebab bisa terpapar, Atok belum bisa menjelaskannya.
"Sulit ya, bisa aja di jalan ya kami belum tahu," ujarnya.
Mendapati dua tenaga medis meninggal akibat terpapar virus corona, pihak RS saat ini langsung melakukan pemeriksaan kepada para tenaga medisnya.
"Sekarang kami lakukan tracing di lingkungan kerja kami, di area nakes kami lacak semua. Ini rekan-rekan medis semua kami Swab, ya yang pasti kami lakukan evaluasi," ungkapnya.
"Virus ini bukan konspirasi benar terjadi. Sekarang mutasi virus ini bukan cuma influenza. Virus ini punya seribu wajah, bahkan pasien yang kena bisa tanpa gejala.
Pasien yang kena bisa diserang pembuluh darah, akibatnya bisa terjadi pembutuan. Lah ini yang menyebabkan kematian," pungkasnya.