Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu per Satu Keluarga Positif Corona setelah Pesta Pernikahan, Ibu Mempelai Meninggal & Ayah Kritis

Pesta pernikahan yang digelar warga Kota Semarang, Jawa tengah berakhir duka.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Satu per Satu Keluarga Positif Corona setelah Pesta Pernikahan, Ibu Mempelai Meninggal & Ayah Kritis
entrepreneursquad.id
ILUSTRASI PERNIKAHAN - Pesta pernikahan yang digelar warga Kota Semarang, Jawa tengah berakhir duka. 

TRIBUNNEWS.COM - Pesta pernikahan yang digelar warga Kota Semarang, Jawa Tengah berakhir duka.

Penyebabnya, satu per satu anggota keluarga tertular virus corona (Covid-19) setelah mengadakan pesta pernikahan.

Bahkan dikabarkan ada yang meninggal dunia karena Covid-19.

Seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, warga Kota Semarang nekat menggelar pesta pernikahan tanpa menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Mereka juga melanggar ketentuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

Baca: Diduga Tertular dari Orang yang Jenguk, Bayi Berumur 40 Hari di Pamekasan Meninggal karena Corona

Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (freepik.com)

Baca: Baru Saja Miliki Daerah Berstatus Zona Hijau, Kasus Baru Corona di Jatim Kembali Jadi yang Tertinggi

Baca: Dikritik karena Gelar CFD Jakarta di Tengah Pandemi Corona, Anies Baswedan: Kita sedang Belajar

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberikan keterangan terkait warganya yang nekat mengadakan pesta pernikahan.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, banyak di antara mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan tracing.

Berita Rekomendasi

Hendi sapaan akrabnya membenarkan bahwa ada warga Semarang yang menggelar pernikahan.

Ia menambahkan, pesta pernikahan itu terjadi sekitar pertengahan Juni 2020.

Namun, Hedi menuturkan, pernikahan itu dilakukan tidak sesuai prosedur seharusnya di tengah pandemi virus corona.

"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata Hendi, Sabtu (20/6/2020).

Baca: Klaster Baru Virus Corona Mulai Bermunculan di Sejumlah Daerah

Baca: Pasien OTG di Brebes Ini Sudah 2 Bulan Dikarantina, 12 Kali Tes Swab tapi Hasil Tetap Positif Corona

Baca: Abaikan Protokol Kesehatan, Pesta Pernikahan di Semarang Jadi Malapetaka

Acara pernikahan bukannya berakhir bahagia, tetapi justru berujung duka.

Sebab, setelah pesta pernikahan, satu per satu keluarga mengalami sakit, kritis hingga meninggal dunia.

Lebih lanjut, Hendi tidak menyampaikan secara rinci jumlah tamu undangan dan tempat acara pernikahan tersebut.

Kendati demikian, Hendi mengungkapkan, penemuan kasus baru virus corona tersebut berawal setelah acara pernikahan selesai.

Ia pun mengatakan, ibu dari salah seorang mempelai dikabarkan meninggal dunia.

Tak hanya ibu dari mempelai, saat ini sang ayah juga tengah sakit kritis akibat terpapar Covid-19.

Baca: Pesta Pernikahan di Jateng Berakhir Duka, Satu Per Satu Kerabat Positif Covid-19, Ada yang Meninggal

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. (Ist)

Baca: Gelar Pernikahan Tanpa Protokol Kesehatan, Satu per Satu Kerabat Warga Semarang Ini Positif Covid-19

Baca: Polisi Gelar Pemulasaran Jenazah Covid-19 yang Meninggal Dunia di Rumahnya

"Tersiar kabar ibu salah seorang pengantin meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," jelas Hendi, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, salah satu anggota keluarga mempelai juga dikabarkan meninggal dunia.

"Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal. Lalu kita tracing," ungkapnya.

Hendi menyebut, dari hasil tracing ditemukan takmir masjid pelaksanaan acara pernikahan tertular virus corona.

"Dari sembilan orang ada lima orang yang tertular positif Covid-19. Tracing lagi ke keluarganya banyak yang positif," ujar Hendi.

Baca: Pimpin Upacara HUT Jakarta, Gubernur Anies Baswedan Sampaikan Wabah Corona Mulai Terkendali

Baca: Dua Pekan Masa Transisi, Anies Sebut Angka Reproduksi Efektif Corona di Jakarta Turun Lagi Jadi 0,98

Oleh karena itu, Hendi mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dalam berkegiatan dengan disiplin.

Meskipun, di beberapa sektor penerapan PKM dilonggarkan, masyarakat harus dengan kesadaran pribadi memutus mata rantai penyebaran virus corona.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas