Bangun Tidur di Kapal yang Berlabuh di Labuan Bajo, Gadis 18 Tahun Itu Kaget Kondisinya Telanjang
Tak ada sehelai benang pun melekat di tubuhnya. Ia menangis. Di sampingnya ada seorang pria tak berbaju. Ia menduga jadi korban perkosaan
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Hari itu naas bagi BL. Ketika bangun tidur di atas sebuah kapal pinisi dengan nama lambung Royal Fortuna, wanita berusia 18 tahun itu mendapati dirinya telanjang.
Tak ada sehelai benang pun melekat di tubuhnya. Ia menangis. Di sampingnya ada seorang pria tak berbaju.
Pria yang ia sebut kapten kapal, menyebutnya mabuk hingga tak sadarkan diri.
Namun, BL menduga dirinya menjadi korban perkosaan, ketika kapal pinisi Royal Fortuna berlabuh di dekat Dermaga Biru Kampung Ujung, Kelurahan Labuan Bajo, Kabupaten Mabar, Kamis (18/6/2020) malam.
Baca: Siswi SMP Jadi Korban Perkosaan, Pelaku Masih di Bawah Umur Lampiaskan Nafsunya di Rumah Nenek
"Saya mabuk dan tak sadarkan diri, saat saya sadar, saya sudah tidak berpakaian dan ada satu kapten juga tak berbaju di samping saya," kata BL.
BL mengaku tidak sadarkan diri karena diajak mengonsumsi minuman keras (miras) di atas kapal.
Kronologi kejadian, kata dia, saat seorang kapten kapal berinisial D mengajak ia dan keempat rekan perempuannya masing-masing, yakni NT, C, J dan W, ke kapal pinisi tersebut melalui telepon seluler.
Selanjutnya, kapten D bersama keempat rekannya yang juga berprofesi sebagai kapten kapal menjemput BL bersama rekannya menggunakan mobil sekitar pukul 10.00 WITA.
Baca: Jerit Kesakitan Bocah 4 Tahun Saat Kencing Ungkap Perkosaan yang Dialaminya, Pelakunya Tetangga
Saat di tengah perjalanan menuju dermaga, para kapten kapal ini sempat membeli miras untuk dibawa ke atas kapal.
"Mereka beli minuman anggur merah 6 botol, terus kami lanjut ke dermaga biru," paparnya, Minggu (21/6/2020).
BL mengaku tidak mengenal semua rekan kapten D, namun hanya mengenal beberapa rekannya berinisial Y, P dan Y.
Sesampainya di atas kapal, ternyata dua rekan kapten D telah menunggu.
Selanjutnya, BL dan sejumlah rekannya diajak untuk mengonsumsi miras yang sebelumnya telah dibeli, namun para kapten kapal tersebut lebih memilih mengonsumsi miras jenis sopi.
"Sekitar jam 11 malam itu kami sampai di kapal, kami diarahkan untuk duduk di atas kapal," katanya.
Baca: Ibu Muda Jadi Korban Perkosaan, Pelaku Berdalih Pinjam Sabit hingga Mengancamnya Jika Menangis Keras