Pengakuan Rahmadsyah Bunuh 2 Anak Tiri, 'Mereka Bilang Saya Pelit dan Mau Minta Dicarikan Ayah Baru'
Pengakuan tersangka, tersangka Rahmadsyah mengaku memegang kedua tengkuk anak-anak tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWSCOM, MEDAN -- Kesadisan Rahmadsyah menghabisi nyawa kedua anak tirinya akhirnya terbongkar.
Bahkan ternyata sang istri nyaris tewas dibunuhnya.
"Aku pernah ingin dibunuhnya dua kali, yakni saat berada di Delitua dan di sekitar sini, dekat sini"
Korban atas nama IF (10) ditemukan di sudut bangunan gedung sekolah Global Prima dalam posisi terlentang dan bagian wajah keadaan memar dan korban RA (5) ditemukan di dalam parit samping gedung sekolah Global Prima yang ditemukan dengan posisi terlentang dan di tutup dengan triplek dan karton.
Kedua bocah ini tewas di tangan bapak tirinya bernama Rahmadsyah.
Sementara itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko turut hadir menyaksikan prarekonstruksi di Gang Abadi dan mejelaskan kronologi kejadian awal sehingga kedua bocah ini terbunuh.
"Pada hari Jumat (19/6/2020) ibu korban mengantar kedua orang anaknya ke rumah neneknya. Kemudian yang bersangkutan berangkat kerja.
Kemudian malam sekitar pukul 20.00 WIB, anak-anak ini pulang ke rumah kemudian nonton tv dengan bapak tirinya," ucap Riko.
Baca: BREAKING NEWS: Terduga Pembunuh Dua Anak Tiri Diciduk di Kawasan Delitua Deliserdang
Baca: Pria di TTU Gauli Anak Tiri yang Berstatus Pelajar Hingga Mengakibatkan Hamil
Baca: Masuk Kamar Anak Tiri yang Masih ABG, Pria Lampung Ini Minta Dilayani Layaknya Suami Istri
"Setelah itu si anak minta kepada bapaknya untuk beli ice cream. Tapi bapaknya bilang enggak punya uang. Ini baru pengakuan awal dari tersangka ya," sambungnya.
Lanjut Riko, kemudian tersangka menjawab tidak punya uang. Kemudian anak-anaknya bilang bapaknya pelit.
"Kemudian anak-anak akan bilang kepada ibunya untuk mencari bapak baru, itu keterangan awal dari tersangka. Untuk sementara akan kita dalami motifnya," ucap Riko.
Pengakuan tersangka, tersangka Rahmadsyah mengaku memegang kedua tengkuk anak-anak tersebut.
"Kedua anak ini dipegang tengkuknya, kemudian kepalanya dibenturkan. Setelah dibenturkan, si anak-anak ini jatuh, kemudian satu-satu dibenturkan ke lantai dan dinding sebanyak masing-masing empat sampai lima kali," ucap Riko.
Kemudian setelah dibenturkan ke dinding, dia melihat si anak masih bergerak, kemudian diinjak tersangka perut kedua anak-anak tersebut.