Webinar Pilkada KPU Sumbar Disusupi Video Porno
Komisioner KPU Sumbar Izwaryani mengemukakan, awalnya yang muncul adalah suara lagu-lagu di akhir kegiatan webinar.
Editor: Hasanudin Aco
Ke depan, KPU Sumbar akan menyeleksi lebih ketat pendaftaran peserta jika mengadakan acara serupa.
Adapun webinar yang diselenggarakan itu bertujuan untuk menyosialisasikan PKPU Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga PKPU 15 2019 tahapan, program, jadwal, dan penyelenggaraan Pilkada 2020.
Karena covid-19
Imbauan pemerintah agar masyarakat berdiam diri di rumah membuat sejumlah perusahaan dan sekolah pun memberlakukan kebijakan work from home (WFH).
Karena aktivitas bekerja dan belajar dialihkan ke rumah, masyarakat menggunakan aplikasi video conference untuk berkomunikasi.
Salah satu aplikasi yang jamak digunakan adalah Zoom. Bahkan, pejabat pemerintah pun menggunakan Zoom untuk berkomunikasi dengan jajaran menterinya.
Namun, meski pihak Zoom menjanjikan keamanan sistem dan privasi pengguna, nyatanya hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Media ternama, The Intercept, melaporkan bahwa aplikasi ini ternyata tidak melakukan enkripsi untuk panggilan video yang dilakukan pengguna.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh juru bicara Zoom. Menurutnya, sistem keamanan Zoom hanya mengandalkan protokol Transport Layer Security (TLS).
"Saat ini, tidak memungkinkan untuk menghadirkan enkripsi end-to-end untuk panggilan video Zoom. Zoom menggunakan kombinasi TCP dan UDP sebagai pengamanan. TCP dibuat berdasarkan protokol TLS," ungkap juru bicara Zoom.
TLS sendiri merupakan protokol yang digunakan untuk memperkuat keamanan website dengan protokol komunikasi berupa HTTPS. Protokol ini berbeda dengan sistem keamanan enkripsi end-to-end yang membuat komunikasi tidak dapat diintip oleh peretas.
Masalah keamanan Zoom tak berhenti sampai di situ. Media teknologi Motherboard menemukan bahwa Zoom membocorkan alamat email dan foto milik pengguna kepada orang asing.
Mengutip halaman Motherboard, setidaknya ada ribuan pengguna Zoom yang terkena dampak.
Masalah tersebut berawal dari menu setelan "Company Directory". Setelan ini memungkinkan pengguna Zoom untuk mengelompokkan daftar kontak yang menggunakan email dari domain yang sama.