Fenomena 'Ikan Mabuk' di Sungai Musi, Begini Penjelasan Dinas Perikanan Kabupaten Muba
Ikan-ikan tersebut dipastikan tidak mati namun seperti mabuk saja karena kurangnya oksigen
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG — Warga yang tinggal di sepanjang sungai Musi sepekan terakhir dihebohkan dengan fenomena "ikan mabuk".
Ini dimanfaatkan sejumlah masyarakat yang tinggal di bantaran Sugai Musi untuk menangkap ikan.
Fenoma alam ikan mabuk yang terjadi tersebut disebabkan keruhnya air Sungai Musi yang disebabkan lumpur aktivitas alam.
Ini mengakibatkan ikan-ikan dasar sungai seperti ikan patin, lais, baung, bahkan pari mengampung seperti kehabisan oksigen.
Melihat fenomena alam tersebut, Kepala Dinas Perikanan Kabupten Muba, Hendra Trys Tomi menjelaskan bahwa fenomena ikan mabuk disebabkan oleh aktifitas lumpur yang terjadi.
Baca: Mantan Bupati Muba Meninggal Setelah Dirawat Karena Kecelakaan Kendarai Moge di Jalintim
Baca: Ribuan Ikan Mabuk di Aliran Sungai Bengawan Solo, DLH Gresik Minta Warga Tak Mengonsumsi Airnya
Baca: Pemuda Mabuk Dipukuli Warga Usai Ketahuan Mencuri Laptop
Sehingga ikan-ikan dasar dan permukaan menjadi mabuk atau bisa disebut kekurangan oksigen.
“Ya, fenomena ikan mabuk ini bukan disebabkan oleh kadar minyak atau gas, apalagi limbah. Ikan-ikan tersebut hanya kekurangan oksigen sehingga mereka naik kepermukaan,”kata Hendra Trys Tomi, Rabu (25/6/20).
Lanjutnya, dari sample air sungai yg dites di lokasi pada tempat ikan-ikan yang mabuk.
Menurutnya tidak ada nilai parameter yg ekstrem.
“Kita sudah melakukan pengecekan terhadap kadar air, Kondisi air pada beberapa tempat yang ikannya mabuk masih normal,”ungkapnya.
Pihaknya memastikan ikan-ikan tersebut tidak mati, namun seperti mabuk saja karena kurangnya oksigen.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muba guna memastikan kondisi air dengan dilakukan uji laboratorium.
“Ikan-ikan itu kenapa seperti mabuk, karena air yang keruh akibat aktifitas lumpur. Karena lumpur yang tebal sehingga insangnya ditempel oleh partikel lumpur dan mata ikan tidak busa melihat."
"Selain itu, kondisi ikan yang ditangkap masih menunjukkan kondisi yang baik seperti daging dan insang yang masih merah,”jelasnya.
Suprianto salah satu masyarakat Sekayu yang turun langsung menjala ikan mabuk dirinya mendapatkan sejumlah ikak seperti lumajang dan patin berukuran 1/2 kilogram.
“Sudah dari kemarin mulai jala, beli nian pak jala ini. Mumpung banyak ikan mabuk, kemarin di Sanga Desa ada ikan pari besar yang ditangkap oleh warga,”ungkapnya. (SP/ Fajeri)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ini Penjelasan Ilmiah Penyebab Fenomena Ikan Mabuk di Sungai Musi Seminggu Terakhir