Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Naik Motor Tak Pakai Helm dan Tak Ada Spion, Bocah Ini Nangis Saat Dihentikan Polisi

Seorang bocah di Ungaran menangis saat motornya dihentikan polisi karena berkendara tak pakai helm hingga tak ada spion.

Editor: Sri Juliati
zoom-in Naik Motor Tak Pakai Helm dan Tak Ada Spion, Bocah Ini Nangis Saat Dihentikan Polisi
Istimewa
Seorang bocah di Ungaran menangis saat motornya dihentikan polisi karena berkendara tak pakai helm hingga tak ada spion. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video bocah di Ungaran menangis saat motornya dihentikan polisi, viral di media sosial.

Rupanya, ia tak memakai helm saat berkendara di Jalan Letjend Suprapto, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Tak hanya itu, sepeda motor yang ia kendarai pun tak lengkap, tak ada spion dan pelat nomor.

Video kejadian tersebut menjadi perbincangan warganet terutama di grup Facebook Ungaran yang diunggah akun Bitang Bagus pada Kamis (25/6/2020) pukul 19.38 WIB.

Baca: Anda Termasuk yang Sering Bonceng Anak di Jok Depan Motor? Hentikan Sekarang Juga, Akibatnya Fatal!

Baca: Keasyikan Gowes Sendirian, Bocah SD Ini Tersesat hingga Solo, Ternyata Tempuh Jarak 33 Km dari Rumah

Tampak dalam video tersebut seorang polisi memberhentikan seorang anak yang mengenakan kaus hitam saat mengendarai sepeda motor matic warna biru.

Anak tersebut menangis sembari menggoyang setang motor ke kanan dan kiri dengan keras.

Polisi yang memberhentikan anak tersebut sempat menghitung dan meminta agar orang-orang di sekitar mengangkut motor yang melanggar aturan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Siji loro ayo digendong (satu dua ayo digendong)," kata polisi.

"Ojo (jangan)," kata sang anak yang menangis semakin keras.

Polisi tersebut lalu tersenyum dan meninggalkan sang anak.

Tangis bocah itu semakin kencang saat kunci motor diambil polisi.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Semarang AKP Sri Hasta Birowowati mengatakan anak tersebut diberhentikan anggotanya karena melanggar aturan berkendara, yakni masih di bawah umur, tidak memakai helm, dan tidak ada spion.

"Kami berhentikan saja untuk kemudian diberi pengertian. Mungkin anak tersebut bingung lalu kemudian menangis," jelasnya saat dihubungi, Jumat (26/6/2020).

Menurutnya pengertian harus diberikan sebab kawasan tersebut merupakan kawasan rawan kecelakaan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas