Cerita Penangkapan Harimau Sumatera Putra dan Putri Singgulung di Nagari Gantung Ciri, Solok, Sumbar
Harimau yang baru saja tertangkap juga akan dibawa ke Pusat Rehabiliasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Harimau Sumatera (panthera trigis sumatrae) yang tertangkap di Kabupaten Solok akan diberi nama Putra Singgulung.
Direktur Eksekutif YAD, Catrini Kubontubuh saat dihubungi TribunPadang.com, Senin (29/6/2020), mengatakan harimau yang baru saja tertangkap juga akan dibawa ke Pusat Rehabiliasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD).
Namun saat dihubungi Senin sore, Catrini mengatakan satwa liar dilindungi tersebut belum sampai di Pusat Rehabiliasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD).
Namun, namanya sudah disiapkan.
"Harimau itu telah disediakan namanya dan diberi nama Putra Singgulung," katanya.
Sebelumnya, harimau Sumatera juga tertangkap di lokasi yang sama, yaitu di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar.
Catrini mengatakan harimau yang sebelumnya sudah diperiksa kesehatannya dan diberi nama Putri Singgulung.
Setelah dilakukan penimbangan Putri Singgulung memiliki berat 49,3 kg.
Panjang tubuh dari kepala sampai ujung ekor 175 cm, panjang kepala sampai pangkal ekor 101 cm, dan tinggi badan 73 cm.
Selain itu dilakukan juga pengambilan sampel darah dan feses.
Laporan rekam medis sudah dilaporkan ke BKSDA Sumbar dan KLHK.
Sebelumnya, seekor Harimau Sumatera (Pantera Trigis Sumatrae) yang masuk perangkap besi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (28/6/2020) akan dibawa ke Pusat Rehabiliasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) yang dikelola oleh Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD).
Direktur Eksekutif YAD, Catrini Kubontubuh saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan harimau yang baru saja tertangkap itu juga akan dibawa ke PR-HSD.
"Iya akan dibawa ke PR-HSD juga, yaitu dari Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok. Nantinya akan menempuh perjalanan ke Dharmasraya," kata dia, Senin (29/6/2020).
Sebelumnya satu ekor harimau betina yang tertangkap pada tanggal 13 Juni 2020 lalu juga sudah dibawa ke PR-HSD di Dharmasraya.
Baca: Seekor Harimau Kembali Tertangkap di Solok Sumatera Barat, Diduga Masih Ada yang Berkeliaran
Baca: Kronologi Penemuan Jejak Harimau Hutan dan Bangkai Sapi yang Gegerkan Warga Bengkalis
Catrini Kubontubuh yang dihubungi Senin siang menuturkan harimau yang baru dievakuasi tersebut masih dalam perjalanan ke PR-HSD.
"Nanti, kalau sudah sampai di PR-HSD saya berkabar ya," ucapnya.
Ia mengatakan hingga sore hari kemarin belum dapat kabar kedatangan Harimau Sumatera yang kembali tertangkap oleh perangkap BKSDA Resor Solok.
Diberitakan sebelumnya, satu ekor harimau Sumatera (Pantera trigis sumatrae) kembali tertangkap di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
Harimau tersebut masuk ke dalam kerangkeng atau perangkap dari besi di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
Kapolsek Kubung, AKP Afdimon saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan adanya harimau tertangkap lagi.
Ia mengatakan harimau tersebut diduga merupakan kawanan dari harimau Sumatera yang sebelumnya telah tertangkap terlebih dulu.
"Harimau itu diketahui telah berada di dalam perangkap pada hari ini, warga yang menemukan," katanya, Minggu (28/6/2020).
Kemudian datang tim BKSDA, Bhabinkamtibmas, pawang harimau, dan masyarakat lainnya juga datang.
"Untuk Bhabinkamtibmas, kita melakukan giat pengamanan evakuasi terhadap harimau tersebut. Namun, terkendala dikarenakan tim medis dokter hewan tidak hadir," sebutnya.
Kegiatan akan dilanjutkan besok pagi, hal itu mengingat situasi dan kondisi yang kurang kondusif.
"Karena, diduga masih ada satwa harimau satu lagi masih berkeliaran di sekitar lokasi pemasangan perangkap. Dan, sambil menunggu tim medis dokter hewan tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk saat ini belum diketahui pasti apakah harimau tersebut anak atau induknya.
Diberitakan sebelumnya, jejak kaki harimau tak lagi ditemukan di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar.
Baca: Warga Tenggayun Bengkalis Digegerkan Dengan Temuan Jejak Harimau dan Bangkai Sapi, Ini Kronologinya
Baca: Harimau yang Baru Saja Melahirkan di TRMS Serulingmas Banjarnegara Memiliki Masa Lalu Memilukan
Meski demikian, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Solok tetap memasang kerangkeng atau perangkap besi untuk menangkap harimau tersebut.
Diketahui, di lokasi tersebut terdeteksi ada sebanyak tiga ekor harimau, yang terdiri dari satu induk dan dua anak.
Baru-baru ini, satu ekor berhasil ditangkap, yakni seekor anaknya.
Kepala BKSDA Resor Solok, Afrilius saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan, meski jejak tak ditemui lagi, namun warga masih merasakan cemas.
Afrilius menjelaskan, jejak harimau tersebut sudah tidak ditemukan lagi di Areal Penggunaan Lain (APL) atau lahan masyarakat.
Dijelaskannya, sebelumnya ada tiga ekor harimau yang berkeliaran, dan satu ekor berhasil dievakuasi.
Harimau yang berhasil dievakuasi tersebut adalah anaknya, dan dua ekor lagi adalah induk serta anaknya.
Harimau yang telah ditangkap itu dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD).
Seekor Harimau Ditangkap
Seekor Harimau Sumatera berhasil tertangkap di Rimbo Cimoneang, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar, Sabtu (13/6/2020).
Kapolsek Kubung, AKP Afdimon saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan adanya satu ekor harimau ditangkap.
"Harimau Sumatera telah tertangkap satu sekitar pukul 12.00 WIB di Rimbo Cimoneang, Nagari Gantung Ciri," katanya, Sabtu (13/6/2020).
Harimau tersebut masuk dalam satu dari dua perangkap yang telah dipasang oleh BKSDA sebelumnya.
Baca: Virus Corona Disebut Makin Melemah, Mati Tanpa Vaksin, Profesor Matteo: Dulu Harimau Sekarang Kucing
Baca: Tulang, Taring dan Kulit Harimau yang Disita dari 4 Pria Semula Hendak Dijual Rp 100 Juta
"Yang memasang perangkap adalah pihak BKSDA dengan umpan seekor kambing dan satu ekor babi," katanya.
Ia menjelaskan, yang datang ke lokasi adalah Wali Nagari Gantung Ciri, Bhabinkamtibmas Gantung Ciri, warga berjumlah lebih kurang 15 orang, dan tim BKSDA beserta dokter hewan.
Ia menjelaskan tim BKSDA berhasil mengevakuasi satwa dilindungi tersebut sekutar pukul 19.00 WIB.
Sempat Adang Warga
Baru-baru ini, heboh 3 ekor harimau sumatera adang warga saat pulang dari ladang di Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
Tiga ekor harimau tersebut terdiri dari satu induk dan dua anaknya.
Induk harimau tersebut direncanakan untuk ditangkap, karena kakinya terluka.
Kaki yang terluka tersebut membuat kucing besar ini tidak dapat berburu di dalam hutan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Resor Solok, Afrilius mengatakan, pihaknya telah melakukan pengusiran agar tidak mendekati pemukiman warga.
Di samping itu, pihaknya juga mengusulkan melalui Kepala Seksi Wilayah 3, untuk menurunkan tim ahli menangkap induk harimau tersebut.
Tujuannya, agar luka pada kaki harimau tersebut dapat diobati setelah berhasil ditangkap.
"Sudah ditindaklanjuti. Perlu sabar, dokter dari yayasan juga akan membantu sedang mengurus semua perizinannya agar dapat turun ke lapangan," katanya, Senin (25/5/2020).
Ia mengatakan, harimau tersebut masih sering dijumpai di Nagari Gantung Ciri dan Nagari Jawi-jawi, Kecamatan Kubung, Solok.
"Kemungkinan daerah jelajah harimau sumatera tersebut bisa sampai ke Nagari Koto Hilalang atau ke Nagari Koto Gaek," ujar dia.
Untuk menghindari adanya korban manusia ataupun ternak, pihaknya melakukan sosialisasi.
Ia mengimbau warga agar sementara waktu menghentikan kegiatan di dalam kawasan atau di pinggir hutan.
Ia juga berharap semua ternak yang berada di dalam kawasan hutan ataupun di pinggir hutan diungsikan ke perkampungan.
"Diharapkan warga yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan untuk membunyikan bunyi-bunyian, khusus dari meriam bambu ataupun meriam karbit yang telah kita pinjamkan ke Nagari Gantung Ciri maupun Wali Nagari Jawi Jawi," katanya.
Ia berharap, bunyi-bunyian itu dapat dilakukan secara serentak setiap sore hingga malam ataupun setelah subuh hingga pagi hari.
Hal tersebut bisa membuat semakin jauh ke dalam hutan satwa liar khusus harimau sumatera tersebut.
Jika ada keperluan penting dalam rangka memanen hasil pertanian di hutan, kata dia, diharapkan untuk tidak sendirian.
"Lakukanlah panen secara bersama-sama dan jangan memencil dari rombongan. Usahakan sebelum waktu Salat Ashar sudah kembali ke kampung," tuturnya.
Warga Diadang 3 Harimau
Diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dihebohkan dengan kemunculan tiga ekor harimau sumatera.
Tiga ekor harimau tersebut terdiri dari induk dan dua ekor anaknya.
Harimau tersebut sudah beberapa kali muncul dan menghadang warga yang pulang dari ladang.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Resor Solok, Afrilius saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan, laporan awal warga melihat harimau di Jorong Pinang Sinawa, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
"Awalnya pada hari Kamis (7/5/2020) ada laporan dari masyarakat Jorong Sinawa, bahwa ada harimau di ladang masyarakat habis memakan babi," katanya, Rabu (20/5/2020).
Baca: Cerita Warga Riau Bisa Selamat Setelah Bergelut dengan Harimau di Kebun
Baca: BREAKING NEWS: Seekor Harimau Masuk Perangkap BKSDA di Solok Sumbar
Mendapat laporan tersebut, pihaknya mengarahkan warga untuk berhati-hati dan menghentikan aktivitas ke ladang untuk sementara.
Kalaupun warga ingin ke ladang, diminta untuk pergi bersama-sama dan membuat bunyi-bunyian.
Sedangkan untuk hewan ternak, diungsikan ke kampung agar tidak dimangsa harimau.
Namun, lanjutnya, sekelompok harimau ini bergeser ke Jorong Beringin, Nagari Gantung Ciri.
"Jaraknya itu sekitar 8 kilometer dari lokasi awal," ujar dia.
Di lokasi kedua ini, kata dia, tiga harimau kembali menghadang warga yang pulang dari ladang.
Peristiwa ini tepatnya terjadi di areal penggunaan lain (APL) atau kebun warga.
Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi masyarakat.
"Saat itu ada tiga orang dari Polres Solok juga pergi menyelamatkan empat warga yang dihadang harimau," ujarnya.
Namun, tiga personel dari Polres Solok juga dihadang harimau, sehingga mereka memanjat pohon kakao," ujarnya.
Setelah pihaknya sampai di lokasi, mereka berhasil mengevakuasi warga tersebut bersama BPBD, KSDA dan KPHL.
Afrilius mengatakan, pada malam Kamis dilakukan rapat, dan pihaknya dari BKSDA akan melakukan penghaluan untuk penanganannya.
"Harimau itu berada di perbatasan atau di dalam kawasan warga, sehingga harus dilakukan penghaluan ke lokasi SM (Suaka Margasatwa) atau kawasan konservasi," katanya.
Akhirnya dilakukan penghalauan selama empat hari.
Afrilius bersama rekannya dari tim BKSDA Sumbar dan Resor Solok menginap di pondok milik warga.
"Waktu itu langsung didampingi oleh Kepala Seksi Wilayah 3, Nofti Warman."
"Kemudian berhasil melakukan penghaluan, sehingga satwa itu bergeser ke Nagari Jawi-jawi dan berbatasan dengan Nagari Pakan Jumat," katanya.
Ia mengatakan, pada Jumat (15/5/2020) sore, hujan turun.
Pihaknya mendapati ada empat orang warga terkepung akibat dihadang harimau saat pulang dari ladang.
"Tetapi ladang masyarakat ini sudah berada di dalam kawasan SM Barisan."
"Kami sudah meminta masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan di kawasan SM Barisan, karena harimau tersebut sudah berada di kawasan SM," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya sudah berhasil menghalau harimau ke SM. Tapi masih ada warga yang beraktivitas di kawasan SM Barisan.
"Namun, menurut masyarakat yang bertemu dengan harimau tersebut, nampaknya tiga ekor harimau tersebut terdiri dari induk dan dua ekor anaknya," ujar dia.
Ia mengatakan, ukuran panjang induknya diperkirakan kurang lebih 2 meter.
"Jadi kami harapkan masyarakat dapat menghentikan kegiatan ke ladangnya dulu untuk mengantisipasi jatuhnya korban manusia," ujar dia.
Ia juga mengingatkan warga untuk tidak memburu atau menembak harimau tersebut, karena hal tersebut sudah perbuatan pidana.
"Harimau ini adalah satwa dilindungi," ujarnya.
Selain itu, tangan kanan induk harimau tersebut terdapat luka bekas jerat seling.
Hal ini membuatnya tidak bisa berburu di dalam hutan, sementara satwa tersebut membesarkan anaknya.
"Ke depan kami akan usulkan melalui Kepala Seksi Wilayah 3, kalau dapat diturunkan tim ahli untuk menangkap induk harimau tersebut dan dilakukan perawatan terhadap tangannya," katanya.
Dikatakannya, setelah dinyatakan sembuh dan dilakukan pelepasan kembali ke SM Barisan.
"Untuk masyarakat yang masih beraktivitas untuk memanen hasil ladang kami himbau untuk tidak sendiri-sendiri, usahakan berkelompok. Jangan lewat pukul 15.00 WIB dan harus sudah pulang," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Putra Singgulung Jadi Nama Harimau Sumatera yang Baru Tertangkap di Kabupaten Solok
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.