Hewan Misterius Pengisap Darah Ternak Masih Berkeliaran di Taput, Disebut Menyerupai Musang Besar
Warga Pargompulan, Desa Pohan Tonga di Tapanuli Utara dibuat resah karena hewan misterius pengisap darah hewan ternak masih berkeliaran hampir sebulan
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Hingga saat ini, saya gak tahu apa yang memangsa babi milik saya. Pastinya, ada sejumlah luka tusukan, dan cakaran, serta sayatan pada bagian perut."
Baca: VIRAL Resep Kue Bolu Mirip Rumus Fisika Buat Warganet Pusing, Begini Cerita Lengkapnya
Baca: VIRAL Video Istri PNS Medan Ngamuk saat Gerebek Suami Selingkuh di Hotel Bersama Pegawai Minimarket
"Makhluk itu sepertinya hanya mengisap darahnya saja," pungkas Saut.
Diketahui, keberadaan hewan misterius pengisap darah hewan ternak pertama kali diketahui pada 13 Juni 2020 lalu.
Saat itu, Saut Simanjuntak menemukan ratusan ekor ayamnya mati di dalam dan luar kandang.
Mengutip Tribun Medan, ada luka cabikan di tubuh ratusan ekor ayam milik Saut.
Selang satu minggu kemudian, tepatnya 19 Juni 2020, Saut kembali mengalami musibah.
Hewan misterius itu kembali memangsa hewan ternak milik Saut yang lainnya.
Hadiah Rp 10 Juta
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, menjanjikan hadiah Rp 10 juta bagi siapa saja yang bisa mengungkap kasus matinya hewan ternak secara misterius di kawasan Pargompulan, Desa Pohan Tonga.
Hadiah tersebut, kata Nikson, agar para pihak terkait semangat mengusut kasus tersebut.
"Hadiahnya Rp 10 juta, ya biar semangat regu-regu juga untuk membuktikan kebenaran bahwa apakah itu mistis apakah itu nyata?"
Baca: Lagi Berduaan dengan Selingkuhan di Kamar Hotel, Seorang ASN di Medan Digerebek Istri
Baca: Warga Tapanuli Utara Masih Penasaran Dengan Wujud Makhuk Penghisap Darah yang Mampu Seret Babi 25 Kg
"Dengan sayembara ini semua pihak jadi berperan aktif,” katanya, dilansir Tribun Medan.
Diketahui, pihak berwenang setempat pun bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara untuk mengungkap hewan misterius yang menggegerkan warga Pargompulan.
"Karena matinya hewan ternak ini kuat dugaan bukan perbuatan manusia, maka selaku ahli dalam hal ini adalah BKSDA kita serahkan dulu penelitiannya kepada mereka. Dan kita menunggu hasilnya nanti," kata Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Sibaringbing.