Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lagi-lagi Bule Ngamuk di Bali, Diduga Depresi, Berteriak-teriak Hingga Menangis

Suryanegara menjelaskan WNA tersebut tidak bisa diajak berbicara, bahkan saat diberikan makan dia hanya menyampaikan terima kasih dan senyum-senyum.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lagi-lagi Bule Ngamuk di Bali, Diduga Depresi, Berteriak-teriak Hingga Menangis
Istimewa
WNA depresi di Desa Pererenan saat diamankan Imigrasi dan Satpol PP Kabupaten Badung, Kamis (2/7/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, BADUNG - Untuk ke sekian kalinya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung kembali mengamankan Warga Negara Asing (WNA) yang meresahkan warga di Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Badung, Kamis (2/7/2020).

WNA yang diketahui bernama Maksin Markelov (24) itu diduga stres sehingga mengamuk tidak karuan di jalan.

Menurut informasi yang didapat, WNA tersebut kerap tidak membayar makan di warung yang ada di wilayah Pererenan.

Tidak hanya itu, ia pun kerap membuat onar di hostel tempat menginap.

Besar dugaan WNA tersebut depresi karena tidak mempunyai uang di Bali.

Baca: Bule Linglung Diamankan di Denpasar, Ngamuk di Kantor Satpol PP karena Telat Sarapan

WNA tersebut akhirnya diamankan aparat Desa Camat Kuta Utara, Satpol PP dan masyarakat.

Setelah diamankan WNA itu pun diserahkan ke Imigrasi Denpasar untuk ditindaklanjuti.

Berita Rekomendasi

Kasat Pol PP Badung IGAK Suryanegara saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Dia mengatakan WNA asal negara Rusia itu diketahui dalam keadaan depresi dari awal bulan Maret.

"Dia (WNA –red) sempat menghilang dari villa Slimber Party Banjar Pengembungan Desa Pererenan tempat dia menginap," jelasnya.

Setelah menghilang, Rabu (1/7/2020) malam dia datang bersama temannya dalam keadaan depresi.

Pihak vila membantu memberikan makanan, namun merasa keberatan karena ulahnya mengganggu.

"WNA tersebut kadang-kadang berteriak dan menangis sendiri dan membuat resah masyarakat sekitar vila," jelasnya.

"Tadi saat saya ke lokasi, ketemu dengan temannya, temannya bilang dia memang depresi. Satu sisi tidak punya uang. Selain itu pula bergantungan dengan obat, namun obatnya habis. Di sisi lain mendapat kabar orang tua meninggal namun tidak bisa balik ke Rusia," tutur Suryanegara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas