Aliran Sesat di Lampung Tengah Ritual Pakai Kuburan Kosong, Pentolannya Akui Keliru
Aliran sesat di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Lampung yang sempat meresahkan warga akhirnya mengakui kesalahannya.
Editor: Adi Suhendi
![Aliran Sesat di Lampung Tengah Ritual Pakai Kuburan Kosong, Pentolannya Akui Keliru](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembongkaran-makam-makam-kosong-yang-ada-di-rumah-penganut-aliran-di-punggur.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG TENGAH - Keberdaan aliran kepercayaan yang menamakan diri Kerukunan Keluarga Asma Allah (Kekalah) di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Lampung yang sempat meresahkan warga akhirnya mengakui kesalahannya.
Diketahui Ketua Kakalah dan pengikutnya melakukan ritual dengan menggunakan mediasi kuburan kosong yang ada di dalam rumah ketua aliran tersebut.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Punggur Haryanto menyebutkan kepercayaan Kerukunan Keluarga Asma Allah (Kekalah) selama ini dianggap telah menyimpang dari ajaran Islam.
Baca: Aliran Sesat di Lampung Tengah Ritual Pakai Makam Kosong, Ada Nama-nama Orang di Batu Nisannya
Menurutnya, pengikut aliran tersebut selama ini melakukan ritual-ritual hampir setiap malam.
Setelah dilakukan mediasi, akhirnya pentolan aliran sesat tersebut yang bernama Mardiono mengakui kekhilafannya.
"Semua ini melalui proses (diskusi) yang panjang, sampai akhirnya Pak Mardiono mengakui kekhilafannya selama ini," kata Haryanto didampingi camat Punggur dan unsur Forkopimcam setempat, Rabu (8/7/2020).
Baca: Pelaku Pencabulan Gadis 13 Tahun di Lampung Bukan Kepala UPT, Tapi Hanya Pendamping
Tak hanya itu, ketua Kekalah, Mardiono pun kembali dibimbing mengucapkan kalimat syahadat dihadapan perwakilan MUI Kecamatan Punggur dan unsur Forkopimcam setempat.
"Saya meminta maaf kepada warga sekitar (Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur) bahwa kegiatan yang selama ini saya jalani salah dan saya akan kembali ke jalan Allah SWT," kata Mardiono, Rabu (8/7/2020).
Baca: Baru Tersambung 393 Kilometer, Jalan Tol Lampung ke Aceh Ditargetkan Rampung 2024
Mardiono mengatakan, tidak ada unsur paksaan atas tindakannya dengan meminta kembali dibimbing mengucapakan kalimat syahadat.
![Mardiono (kedua dari kanan), ketua aliran Kekalah di Kecamatan Punggur](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mardiono-kedua-dari-kanan-ketua-aliran-kekalah-di-kecamatan-punggur.jpg)
Menurutnya, hal itu merupakan hasil diskusi panjang dirinya dengan para tokoh agama dan unsur Forkopimcam di Kecamatan Punggur.
"Saya mengakui kalau saya keliru menjalani ritual selama ini. Selain itu, kegiatan tersebut juga memang mengganggu warga sekitar tempat saya tinggal," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Mardiono juga mempersilakan kepada para ulama, masyarakat, dan Forkopimcam untuk membongkar makam-makam kosong yang ada di dalam kediamannya sebagai salah satu sarana ritual aliran Kekalah selama ini.
23 makam kosong
Aliran kepercayaan Kerukunan Keluarga Asma Allah (Kekalah) di Punggur menggunakan media makam kosong untuk melakukan ritual.
Tidak tanggung-tanggung, ada sebanyak 23 makam tanpa jenazah yang ditemukan aparat di Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.
Dengan disaksikan unsur Forkopimcam Punggur dan warga, akhirnya 23 makam tersebut dibongkar.
Kepala Polsek Punggur Iptu Amsar menerangkan, pembongkaran makam tersebut merupakan keinginan Mardiono selaku mantan ketua Kekalah.
Baca: Menteri PPPA: Pecat dan Tindak Tegas Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak di P2TP2A Lampung Timur
"Selama ini kami lakukan pedekatan secara persuasif dengan melibatkan unsur Forkopimcam memberikan penyuluhan. Akhirnya hari ini makam di dalam rumah (Mardiono) dapat dibongkar," katanya, mewakili Kapolres AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Rabu (8/7/2020).
Kapolsek menambahkan, makam-makam tersebut bukanlah makam sungguhan.
Makam yang berada di dalam rumah itu hanya sebagai sarana ritual aliran Kekalah.
"Sebanyak 23 makam tanpa jenazah bertuliskan nama-nama orang di batu nisannya, seperti Raden Brojonegoro V, Dewi Kencono Wungu, Ki Ageng Dwi Laksono, Syekh Betoro Katong, Ki Ageng Kiwih, Ki Ageng Atmo Sumintro, dan lain sebagainya," ujar Iptu Amsar.
Penulis: syamsiralam
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Ditemukan 23 Makam tanpa Jenazah di Rumah Pengikut Aliran Sesat Punggur dan Pengikut Aliran Sesat di Punggur Ritual Pakai Makam Kosong Tiap Malam
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.