Klaster Baru di Secapa TNI AD Ditangani Secara Profesional, Yurianto Minta Masyarakat Tak Panik
Klaster penularan Covid-19 baru Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat, Bandung, ditangani profesional.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, memastikan klaster penularan Covid-19 baru di Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat, Bandung, ditangani secara profesional.
Yurianto menjelaskan pemerintah telah melakukan karantina karantina wilayah dan isolasi para peserta didik dan tenaga pelatih yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sedangkan, pelaksanaannya diawasi secara ketat dengan pantauan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan khususnya dari unsur kesehatan Kodam 3 Siliwangi setiap hari.
Kodam 3 Siliwangi juga memastikan tidak akan terjadi penularan hingga keluar komplek dan diharapkan masyarakat sekitar tidak perlu khawatir, khususnya bagi keluarga dari para peserta karantina.
Baca: Update Corona: Reaksi Jokowi Setelah Lonjakan 2.657 Kasus hingga Secapa TNI AD Jadi Klaster Baru
Baca: POPULER Internasional: Presiden Brasil Positif Corona hingga Seo Ye Ji Ungkap Trauma Masa Lalu
"Kami memastikan, bahwa, tidak akan terjadi penularan keluar komplek, karena kita menjaga dengan ketat, agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan, bisa dijalankan secara maksimal."
"Kami mohon masyarakat untuk tenang, tidak perlu panik. Karena ini sudah ditangani secara professional, sesuai dengan standard Internasional."
"Kita melakukan karantina wilayah, dan kemudian kita menjamin sepenuhnya bahwa evaluasi terhadap peserta karantina, dijalankan dengan maksimal," katanya dikutip dari website Covid19.go.id.
Di sisi lain, pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI ini meminta agar keluarga para peserta didik dapat memahami dan memaklumi kondisi yang sedang terjadi.
Meskipun dalam proses karantina dan isolasi, para pihak keluarga masih dapat melakukan komunikasi menggunakan gawai maupun perangkat komunikasi elektronik lainnya.
"Kami juga berharap bahwa keluarga para peserta didik, yang berasal dari seluruh Indonesia, memahami ini, memaklumi ini, dan masih tetap bisa melaksanakan kontak komunikasi menggunakan telepon, atau sarana media yang lain, dengan keluarganya yang saat ini kita karantina."
"Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, tidak perlu ada kepanikan, kita menangani secara proper, kita menangani secara profesional, dan kita tangani sesuai dengan kriteria internasional, tentang karantina wilayah," beber Yurianto.
Baca: WHO Kini Merilis Pedoman Baru Setelah Mengakui Virus Corona Bisa Menular lewat Udara
Baca: Melihat Corona di Jawa Timur, Dua Minggu Deadline dari Jokowi, Bagaimana Hasilnya?
Kasus Corona di Wilayah Jawa Barat
Pemerintah Indonesia mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (9/7/2020), ada sebanyak 2.657 kasus.
Sehingga totalnya menjadi 70.736 orang. Adapun sebaran penambahan kasus yang terbanyak didapatkan dari Provinsi Jawa Barat, yakni sebanyak 962 orang dan pasien sembuh dilaporkan 27 orang.
Penambahan angka dari Jawa Barat tersebut didapatkan dari klaster baru Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat, yang didapatkan dari hasil penyelidikan epidemiologi sejak 29 Juni 2020 berturut-turut hingga Kamis.
Adapun dari hasil penyelidikan epidemiologi tersebut didapatkan sebanyak 1.262 kasus positif Covid-19 yang terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih yang ada di sana.
Dari total keseluruhan data tersebut, dilaporkan ada 17 orang yang sudah dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit (RS) Dustira Cimahi, dengan keluhan ringan seperti demam, batuk dan sedikit sesak nafas.
Sedangkan di luar 17 orang tersebut dilaporkan tanpa keluhan dan kondisi sekarang sudah dikarantina secara ketat di kompleks wilayah pendidikan Secapa di Bandung.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)