Mula-mula Hanya Mengintip Saat Mandi, Kemudian Ardiansyah Nekat Membunuh dan Merudapaksa Mantan Guru
Pemuda ini lantas masuk ke rumah korban dan menunggunya di samping kulkas di dekat kamar mandi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN --- Ardiansyah bisa dibilang mantan murid durhaka, kelakuannya sudah tidak berprikemanusiaan, dengan membunuh mantan gurunya kemudian memperkosanya.
Ardiansyah warga Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamatan Marga Telang, Sumatera Selatan ini nekat membunuh dan memperkosa seorang janda yang juga mantan guru sekolah dasarnya, Yuyun (51).
Mulanya, Ardiansyah mengaku sering mengintip korban saat sedang mandi.
Pemuda ini lantas masuk ke rumah korban dan menunggunya di samping kulkas di dekat kamar mandi.
Korban yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung dicekik dengan kedua tangan Ardiansyah.
Baca: Fakta Suami Istri Bunuh & Perkosa Bocah 5 Tahun, Rampas Perhiasan Korban, Motifnya Bikin Geram
Baca: Tersangka Pembunuh Guru SD Ditangkap: Awalnya Hanya Mau Perkosa Korban Seusai Nonton Film Dewasa
Baca: Buruh Tani di DIY Perkosa Gadis Ratusan Kali hingga Hamil 8 Bulan, Pelaku Punya Istri dan 5 Anak
Perbuatan itu membuat Yuyun langsung pingsan.
Ardiansyah membawa korban ke ruang tamu dan melakukan tindakan tak senonoh kepada mantan guru sekolah dasarnya itu.
Saat itu korban berontak dan teriak minta tolong, Ardiansyah menyumpal mulut korban dengan ikat rambut dari kain.
Ia lalu mengikat leher korban dengan sabuk dan charger ponsel.
Perbuatan Ardiansyah membuat korban meninggal dunia.
Ia meninggalkan korban di rumah tersebut dengan jasad dimasukkan ke dalam ember serta diikat sprei.
Tak bisa dihubungi
Kerabat dan rekan yang belum mengetahui kejadian itu sempat bertanya-tanya keberadaan korban.
Yuyun yang mengajar di SD Negeri 11 Muara Telang ini sudah 3 hari tak mengajar.
"Korban ini sudah tiga hari tidak masuk sekolah, tidak mengajar. Lalu rekannya mendatangi rumah korban," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar, Kamis (9/7/2020).
Dilansir dari TribunSumsel, akhirnya salah satu rekan Yuyun, Solehah mendatangi rumahnya.
"Sejak hari Selasa lalu absen mengajar. Ditelepon juga handphone-nya tidak aktif," kata Solehah saat ditemui di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara.
Di saat yang sama, saudara laki-laki korban bernama Mumammad Gani menghubungi Solehah.
Ia menanyakan keberadaan Yuyun yang tak dapat dihubungi salama beberapa hari terakhir.
"Adiknya dia (korban) tanya di mana kakaknya, saya jawab tidak tahu. Akhirnya kami inisiatif datang ke rumah korban," ujar Solehah.
Solehah bersama suaminya, Jamaluddin, mendatangi rumah Yuyun pada Kamis pagi pukul 08.00.
Pasangan suami istri ini mendapati rumah dalam keadaan terkunci.
Mereka lalu mengetuk pintu rumah hingga beberapa kali, namun tak mendapat respon.
Solehah lalu menemukan kunci rumah di bawah meja di teras rumah korban.
"Kami udah gedor-gedor pintu rumahnya tapi gak ada sahutan. Akhirnya kami buka pintu itu pakai kunci dan kami masuk," kata Solehah.
Pasutri ini heran karena tak ada seorang pun di dalam rumah.
Saat itu, firasat Sholehah mendadak merasa tak enak, ia mencari korban hingga ke belakang rumah.
Namun betapa terkejutnya Sholehah melihat rekannya sudah tak bernyawa tanpa busana, berada di dalam ember besar.
"Saya kaget sekali. Saya panggil suami kalo korban sudah meninggal. Suami lebih kaget lagi saat lihat jasad korban," ungkap Solehah.
Menurut Solehah, saat ditemukan, jasad Yuyun lehernya dijerat tali, kedua tangan terikat dan mulut disumpal ikat rambut.
Kedua saksi mata yang pertama kali menemukan jasad korban lalu melapor ke perangkat desa dan ke pihak kepolisian.
Pelaku mantan murid korban
Terungkap fakta bahwa Ardiansyah pernah menjadi murid korban yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai guru SD 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
Deretan Aksi Pelaku Sebelum Perkosa Bu Guru di Banyuasin, Nonton Film Dewasa Lalu Intip Korban Mandi
Dijelaskan keponakan Yuyun, Sela, pelaku memang terkenal nakal sejak di sekolah.
Sela menuturkan, berdasarkan cerita korban semasa hidup, pelaku sempat beberapa kali kedapatan masuk tanpa izin ke rumah korban.
Bahkan pelaku juga pernah mencuri celengan di rumah guru SD tersebut.
"Pernah juga ketahuan masuk diam-diam ke rumah tante, entah niatnya mau mencuri atau gimana, tapi ketahuan,"
"Jadi sama tante saya langsung diperingatkan supaya jangan ganggu, soalnya sama-sama saling kenal," sambung Sela.
Sementara kakak kandung Yuyun, Muhammad Gani menjelaskan, adiknya tinggal di rumah tersebut seorang diri.
"Adik saya anak ke tiga dari lima bersaudara, sudah lama hampir sepuluh tahun hidup sendiri, dia cerai sama suaminya," ujarnya.
Nakal, pernah curi celengan korban
Terungkap fakta bahwa pelaku pernah menjadi murid korban yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai guru SD 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin.
Pelaku terkenal nakal sejak sekolah. Ia juga pernah tidak naik kelas saat SD.
"Orang tuanya pernah datang ke Tante, minta tolong supaya anaknya minta dinaikkan kelas. Tapikan tidak bisa seperti itu. Kalau tidak naik kelas ya sudah jelas seperti itu," ujar Sela (26) keponakan korban saat ditemui di depan Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/7/2020).
Lebih lanjut dikatakan, rumah korban dan pelaku memang tidak terlalu jauh.
Sela menuturkan, berdasarkan cerita korban semasa hidup, pelaku sempat beberapa kali kedapatan masuk tanpa izin ke rumah korban.
Bahkan pelaku juga pernah mencuri celengan di rumah guru SD tersebut.
"Selain itu pernah juga ketahuan masuk diam-diam ke rumah Tante. Entah niatnya mau mencuri atau bagaimana, tapi saat itu ketahuan. Jadi sama Tante langsung diperingatkan supaya jangan mengganggu. Soalnya sama-sama saling kenal," cerita Sela.
Atas tindakan kejam yang dilakukan pelaku, pihak keluarga korban sangat menuntut keadilan.
Pihak keluarga berharap agar pelaku mendapat hukuman seberat-beratnya.
"Pembunuh itu harus dihukum mati. Perbuatannya benar-benar sudah sangat keterlaluan. Tante saya itu gurunya yang seharusnya di hormati. Tapi malah diperlakukan kejam begitu. Kami ingin keadilan," tegas Sela dengan suara kesal seraya berurai air mata.
Nonton video porno
Ardiansyah ditangkap saat hendak keluar dari rumahnya di Jalur V RT 16 RW 1 Desa Margarahayu, Kecamatan Muara Telang.
"Ketika dilakukan penggeledahan didapati HP milik korban merk Vivo dan Nokia terdapat dalam saku celananya," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk didampingi Kasat Reskrim AKP Ginanjar SIk.
Ardiansyah langsung mengakui bahwa dirinya memang melakukan perbuatannya telah membunuh korban lantaran ingin memperkosanya.
Berdasarkan pengakuan tersangka kepada tim Puma, pelaku setelah menonton film dewasa (porno) langsung menuju ke rumah korban.
Dari penangkapan tersangka diamankan, barang bukti yakni, 1 hp merk Nokia, 1 hp merk Vivo, ember warna hijau, 1 charger Hp warna putih, 1 buah ikat rambut, 1 buah ikat pinggang coklat, 1 buah celana coklat tersangka, dan 1 buah Baju warna hitam adidas, serta tersangka diamankan di Mapolres Banyuasin.
(*)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Sumsel dengan judul : Sosok Ardiansyah Tersangka Pemerkosa dan Bunuh Gurunya Sewaktu SD di Banyuasin, Dikenal Nakal