Permintaan Hewan Kurban Melonjak, Pedagang di Garut Sampai Kehabisan Stok Sapi
Stok sapi untuk kurban saat ini sudah habis. Ia masih menunggu kiriman yang berasal dari Madiun, Jawa Timur.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Hari Raya Idul Adha tinggal hitungan hari. Menjelang Idul Adha, penjualan hewan kurban di Kabupaten Garut mengalami lonjakan.
Para pedagang mengaku omzetnya meningkat 10 persen dibanding Idul Adha tahun lalu.
"Permintaan dari konsumen atau masyarakat yang akan berkurban tahun ini cukup banyak. Sementara stok terbatas akibat sempat tutupnya pasar atau sentra penjulan sapi di Jawa selama Covid-19," ujar Aep, salah seorang penjual sapi potong hewan kurban di sentra penjualan Tenjolaya, Tarogong Kidul, Selasa (14/7/2020).
Stok sapi untuk kurban saat ini sudah habis.
Ia masih menunggu kiriman yang berasal dari Madiun, Jawa Timur.
Harga jual sapi kurban saat ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu.
Untuk jenis sapi premium dibanderol dari yang paling murah Rp 23 juta per ekor hingga Rp 35 juta per ekor untuk jenis sapi limousin.
"Tingginya harga sapi saat ini tidak menyurutkan warga yang hendak berkurban. Bahkan tidak sedikit konsumen harus inden karena sulitnya barang," katanya.
Peminat hewan kurban tak hanya di tingkat lokal Garut.
Ia juga menerima permintaan hewan kurban dari sejumlah daerah. Mulai dari Bandung, Jakarta, Bekasi, hingga Tangerang.
Baca: TERBARU Harga Hewan Kurban Idul Adha 2020: Sapi Jawa Bobot 200-350 Kg Mulai Rp 14 Juta
Baca: Daftar Harga Hewan Kurban Idul Adha 2020 Terbaru Meliputi Kambing, Domba, Sapi hingga Unta
"Khusus untuk pesanan hewan kurban dari luar daerah Garut kami antar langsung ke lokasi. Sapi kiriman dari Madiun tidak singgah dulu di Garut karena pertimbangan operasional," ucapnya.
Aep menjamin sapi-sapi miliknya sehat dan telah mendapat pemeriksaan petugas.
Meski di tengah pandemi, Aep menilai animo masyarakat untuk berkurban sangat tinggi.
Dinas Perikanan dan Peternakan Garut sudah mulai melakukan pengawasan hewan kurban.