Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertahan Hidup saat Pariwisata Meredup

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, mengatakan warga mampu meraup omset puluhan juta dengan usaha baru.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bertahan Hidup saat Pariwisata Meredup
ist
Pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19), berdampak pada semua sektor termasuk pariwisata. Desa Taman Indah di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu desa yang terdampak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19), berdampak pada semua sektor termasuk pariwisata. Desa Taman Indah di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu desa yang terdampak.

Namun perlahan tapi pasti, warga desa ini mulai unjuk gigi. Dibantu TNI-Polri dan pemerintah setempat, Desa Taman Indah mulai bangkit.

Warga banting setir dalam hal mata pencaharian dengan cara membentuk kelompok pengrajin kurungan ayam dan kelompok budidaya tanaman jamur tiram serta hidroponik.

Baca: Kapolda NTB Ikut Panen Raya di Kampung Sehat Desa Kembang Kuning

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, mengatakan warga mampu meraup omset puluhan juta dengan usaha baru. Menurut dia, warga sudah memiliki merk untuk produk tanaman hidroponik.

"Kami perlu mengalihkan dengan memanfaatkan yang ada. Budidaya jamur, produksi anyaman bambu dan budidaya hidroponik merupakan program unggulan dari Desa Taman Indah. Begitu cara warga bertahan hidup di tengah pariwisata yang saat ini redup," kata Esty, dalam keterangannya, Sabtu (18/7/2020).

Dia menjelaskan hidroponik sudah ada labeling Badil Hidroponik. Ini pelakunya 7 warga. Mereka sebulan bisa memproduksi 300 kilogram tanaman hidroponik dengan harga satuannya Rp 23 ribu. Omset per bulan Rp 6,9 juta rupiah per petani.

Berita Rekomendasi

Kelompok warga yang membudidayakan jamur tiram berjumlah 20 orang dengan total produksi per bulan 500 kg. Mereka menjual jamur tiram seharga Rp 20 ribu per kg dan omset yang didapat per bulannya Rp 10 juta untuk masing-masing petani.

Baca: Ribut Masalah Motor, Pria di NTB Nekat Laporkan Ibu Kandung, Polisi Menolak: Mohon Maaf Bos

"Begitu juga di kelompok pengrajim kurungan ayam. Mereka lebih banyak, ada 25 orang. Sebulannya mampu membuat 500 buah kurungan ayam yang kemudian mereka jual dengan harga Rp 65 ribu satu kurungan. Omset mereka perbulan kalau dikalikan saja hampir 49 juta rupiah," kata Esty.

Semangat warga Desa Taman Indah untuk lebih produktif di tengah pandemi juga dikarenakan adanya Lomba Kampung SEHAT NTB yang diinisiasi Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal. Warga berharap dapat memenangkan lomba dan meraih hadiah yang nantinya akan dipergunakan untuk memperbesar usaha mereka.

"Mereka makin semangat karena sedang ada lomba juga, lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru. Tentunya warga ini punya harapan nanti hadiahnya bisa jadi modal mereka untuk mengembangkan usahanya yang saat ini masih skala home industry," tutur Esty.

Esty menuturkan usaha kelompok warga ini juga dipantau oleh TNI-Polri dan pemerintah setempat. Sudah ada pembahasan tentang bantuan dari Dinas Perdagangan untuk memasarkan produk warga secara daring.

"Kemarin saat kegiatan, kemarin ada safari dengan Bupati, Dandim. Kita saat ke Desa Taman Indah itu kita bersama sama Pak Bupati untuk survei bagaimana (lomba) Kampung SEHAT ini, pelaksanannya bagaimana. Jadi kemarin ada juga dari Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi membantu melakukan pemasaran. Salah satunya juga pembuatan video serta website untuk mendorong hasil produksinya untuk dipasarkan online," papar Esty.

Jika sektor pariwisata kembali menggeliat, maka produksi warga desa akan diberi sarana untuk dipamerkan di spot-spot wisata yang ada di Lombok Tengah. Esty menuturkan untuk saat ini warga sebenarnya sudah memasarkan produknya lewat media sosial, supermarket dan masyarakat umum.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas