Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Bunuh Ayah Kandung Gegara Tidak Diberi Uang untuk Beli Velg Sepeda Motor

Persoalannya karena korban tidak memberi uang Rp 1 juta seperti yang diminta MY untuk membeli velg sepeda motor

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Anak Bunuh Ayah Kandung Gegara Tidak Diberi Uang untuk Beli Velg Sepeda Motor
Net
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus anak bunuh ayah kandung di Desa Awang Baru, Kecamatan Batang Alai Utara, Kabupaten Hulu Sungai tengah (HST), Kalimantan selatan membuat heboh warga sekitar.

Terduga pelaku berinisial MY (35).

Baca: Pegawai Dinsos Perlakukan Istimewa Makam Korban Pembunuhan, Ternyata Jenazah Anaknya yang Hilang

Persoalannya karena korban tidak memberi uang Rp 1 juta seperti yang diminta MY untuk membeli velg sepeda motor.

Permintaan yang ditolak itu membuat MY kesal, lalu menghabisi nyawa ayah kandungnya itu.     

Kini MY telah diamankan polisi di sekitar lokasi pembunuhan.

"Pelaku berada di sekitar lokasi dan berhasil diamankan," kata Paur Humas Polres HST Aipda Husaini, dalam keterangan yang diterima, Minggu (19/7/2020), dilansir dari Kompas.com.

Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan satu bilah pisau yang dibuang pelaku diduga digunakan untuk membunuh ayahnya.

Berita Rekomendasi

"Ditemukan barang bukti satu bilah pisau yang dibuang di bawah pohon asam dengan jarak 30 meter dari rumah korban," kata Paur Humas Polres HST Aipda Husaini, dalam keterangan yang diterima, Minggu (19/7/2020).

Kata Husaini, jasad korban ditemukan istrinya saat baru pulang ke rumah.

Saat itu, sang istri melihat ada ceceran darah di dalam rumah, kemudian ia menemukan suaminya sudah tewas bersimbah darah di salah satu kamar yang sudah dijadikan gudang.

"Istri korban datang mencari suaminya di rumahnya. Tidak menemukan di kamar dan dia melihat banyak darah berceceran di dalam rumah kemudian dia menemukan suaminya di kamar gudang dalam keadaan luka," ungkap Husaini.

Melihat itu, istri korban langsung berteriak dan meminta tolong kepada warga sekitar.

Karena mengalami luka yang cukup serius, nyawa korban tak bisa diselamatkan.

"Setelah dipegang badannya sudah dingin atau tidak bernyawa lagi, kemudian dia keluar dari rumah minta tolong dengan warga sekitar untuk menghubungi polisi," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas