Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien Covid-19 Sempat Berusaha Kabur Usai Melahirkan, Kini Salah Satu Bayi Kembarnya Meninggal

Meninggalnya bayi yang tidak diketahui jenis kelaminnya itu, disebabkan karena lahir secara prematur.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pasien Covid-19 Sempat Berusaha Kabur Usai Melahirkan, Kini Salah Satu Bayi Kembarnya Meninggal
Surya.co.id/Rifky Edgar/istimewa
Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif (kiri) dan tangkapan layar video viral (kanan) yang beredar luas di media sosial ketika beberapa orang memakai APD mengejar pasien Covid-19 di RSSA Malang, Rabu (15/7/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Seorang bayi dari perempuan pasien Covid-19 yang beberapa waktu lalu berusaha kabur dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang meninggal dunia.

Kabar tersebut disampaikan juru bicara satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul Muarif kepada awak media, Senin (20/7/2020).

Dia mengatakan, perempuan yang berusaha kabur tersebut merupakan seorang ibu yang baru saja menjalani persalinan.

Perempuan itu melahirkan dua orang bayi kembar.

Satu bayi meninggal dunia dan satu bayi sedang menjalani perawatan di RSSA Malang.

"Ibunya itu positif Covid-19. Kalau bayinya yang meninggal dunia hasilnya negatif berdasarkan Tes Cepat Molekuler (TCM). Dan yang satu lagi kami belum dapat informasi," ucapnya.

Baca: Tukang Ojek Lari Ketakutan saat Didatangi Pasien Covid-19 yang Kabur dari RS, Videonya Viral

Meninggalnya bayi yang tidak diketahui jenis kelaminnya itu, disebabkan karena lahir secara prematur.

Berita Rekomendasi

Informasi tersebut didapatkan dr Husnul Muarif dari RSSA Malang.

"Kalau bayi prematur itu kan belum cukup bulan. Sehingga fungsi organ pernapasan, paru-paru kemudian jantung belum normal," ucapnya.

Saat ditanya apakah seorang bayi dari ibu yang terkonfirmasi Covid-19 dapat tertular, dr Husnul mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi apabila ada kontak erat.

Akan tetapi, kejadian yang menimpa perempuan asal Kedungkandang itu telah diminimalisir sejak dini oleh RSSA Malang.

Hal tersebut dilakukan dari proses persalinan yang melalui operasi caesar.

Operasi caesar itulah yang dianjurkan guna meminimalisir adanya penularan Covid-19 kepada anaknya.

"Anjurannya memang seperti itu. Jadi lahirnya melalui operasi. Karena penularan Covid-19 terjadi ketika ada kontak erat. Salah satunya melalui cairan, baik cairan droplet maupun cairan yang lain," terangnya.

Meski tidak dilakukan kontak erat secara langsung, asupan gizi kepada bayi yang baru lahir tetap dilakukan.

Yakni dengan cara memompa ASI ibu agar diminum oleh anaknya yang telah dipisah di ruang bayi.

"Untuk Covid-19 ini bayi tetap diperbolehkan minum ASI. Ini berbeda dengan kasus HIV yang justru tidak diperkenankan atau tidak diperbolehkan untuk minum ASI," ucapnya.

Sementara ibu dari bayi tersebut kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya dengan pantau dari Puskesmas Kedungkandang.

Baca: KRONOLOGI Pasien Covid-19 Kabur dari RS dan Ingin Pulang Naik Ojek, Khawatir Dapat Tagihan Mahal

Kondisi perempuan tersebut sehat dan membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya usai melahirkan secara operasi.

"Ibunya sehat. Cuma belum bisa bergerak aktif dan semi mandiri. Saat ini masih dibantu saudaranya untuk keperluan sehari-hari," tandasnya.

Kabur dari RS

Sebelumnya video viral beredar luas di media sosial ketika beberapa orang memakai Alat Pelindung Diri (APD) mengejar seseorang yang diduga pasien Covid-19 atau virus corona yang kabur, Rabu (15/7/2020).

Dari video berdurasi satu menit 24 detik itu, lokasi berada di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Dalam video tersebut menunjukkan, seseorang yang diduga pasien corona tersebut sedang berada di trotoar jalan.

Tangkapan layar video viral yang beredar luas di media sosial ketika beberapa orang memakai APD mengejar seseorang yang diduga pasien Covid-19 yang kabur diduga berlokasi di RSSA Malang, Rabu (15/7/2020).
Tangkapan layar video viral yang beredar luas di media sosial ketika beberapa orang memakai APD mengejar seseorang yang diduga pasien Covid-19 yang kabur diduga berlokasi di RSSA Malang, Rabu (15/7/2020). (Tangkapan layar)

Tiba-tiba dari belakang, para petugas medis yang lengkap dengan APD dan baju hazmat mengejar pasien yang kabur tersebut.

Kejadian itu membuat heboh masyarakat yang berada di luar RSSA Kota Malang.

Hingga akhirnya dua orang dari petugas medis menghampiri pasien sebelum video tersebut berakhir.

Berdasarkan keterangan dari seseorang yang merekam video tersebut menyampaikan, ada satu orang pasien Covid-19 sedang kabur dari RSSA Malang.

Pasien tersebut kemudian berjalan ke luar dan menghampiri para sopir ojek yang sedang mangkal di sekitaran RSSA Malang.

Sebuah video viral beredar luas di media sosial ketika beberapa orang memakai Alat Pelindung Diri (APD) mengejar seseorang yang diduga pasien Covid-19 atau virus corona yang kabur di RSSA Malang, Rabu (15/7/2020).
Sebuah video viral beredar luas di media sosial ketika beberapa orang memakai Alat Pelindung Diri (APD) mengejar seseorang yang diduga pasien Covid-19 atau virus corona yang kabur di RSSA Malang, Rabu (15/7/2020). (Istimewa)

Akan tetapi, para sopir ojek tidak ada yang mau mengantar pasien tersebut.

Mereka malah lari ketakutan, karena melihat pasien tersebut dikejar oleh para tenaga kesehatan.

"Seorang pasien Covid-19 kabur. Mau pulang naik ojek, tapi sopir ojeknya kabur semua," ucap seseorang yang merekam video tersebut.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Humas RSSA Malang, Donny Iryan belum menyampaikan kebenaran dari video yang telah beredar luas tersebut.

Dia hanya menyampaikan, bahwa saat ini pihaknya masih melakukan rapat untuk membahas kejadian yang ada di video tersebut.

"Hari ini masih dibahas, nanti saya jawab lagi setelah rapat manajemen," tandasnya.

Pasien Covid-19 mencoba kabur dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar Kota Malang.
Pasien Covid-19 mencoba kabur dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar Kota Malang. (KOMPAS.com/ANDI HARTIK)

Kronologis

Sementara itu Direktur Utama RSSA Malang, dr Kohar Hari Santoso, Rabu (15/7/2020) saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa ini.

Dokter Kohar menyampaikan, pasien Covid-19 kabur dari RSSA Malang tersebut merupakan seorang perempuan yang terkonfirmasi positif virus Corona.

Perempuan tersebut sebelumnya menjalani persalinan secara caesar pada 12 Juli 2020 lalu.

Setelah itu, dia diminta untuk melakukan isolasi mandiri pasca menjalani persalinan tersebut.

"Sebenarnya pasien sudah ditempatkan di Ruang Isolasi RSSA (ex Pavilyun/VIP) yang tipe kamar dengan standar VIP. Dengan fasilitas yang ada, pasien merasa hal ini di luar kemampuannya jika nantinya akan ada tagihan atau billing dari RSSA," ucapnya.

dr Kohar menjelaskan, insiden pasien Covid-19 kabur dari RSSA Malang itu terjadi pada Selasa (14/7/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca: Viral Video Pasien Covid-19 Kabur dari RSSA Malang, Kronologis Sesungguhnya Terungkap

Pasien Covid-19 itu sebelumnya telah dinyatakan agar menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan dari Dinas Kesehatan seusai menjalani persalinan.

Setelah mendapat keputusan dokter bahwa pasien tersebut boleh pulang, pasien tidak sabar dan berusaha untuk ke luar dari ruang isolasi.

Hingga akhirnya, pasien tersebut ke luar ruangan dengan memanfaatkan kesempatan ketika tidak ada pengawasan dari perawat.

Namun usaha pasien untuk ke luar dari ruang isolasi itu terdeteksi oleh petugas melalui kamera CCTV.

Karena pada saat itu petugas tidak memakai APD lengkap, sehingga petugas keamanan hanya bisa memperingatkan dengan peringatan verbal dengan terus mengikuti pasien.

Setelah itu, petugas medis dengan memakai APD lengkap berusaha untuk membujuk pasien agar kembali ke ruang isolasi.

Saat itu pasien telah ke luar dari area rumah sakit dan mendekati para sopir ojek online yang pada saat itu sedang mangkal.

Setelah dibujuk oleh petugas, pasien yang berusaha kabur tersebut kemudian mau untuk kembali ke ruang isolasi.

Saat ini, pasien Covid-19 tersebut telah melaksanakan isolasi mandiri dari Dinas Kesehatan setempat.

"Setelah pasien kami bujuk dan dievakuasi ke ruang isolasi RSSA. Dan proses evakuasi itu membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit," ucapnya.

dr Kohar menambahkan, pihaknya kini sedang terus melakukan penyesuaian baik dari segi pelayanan dan keamanan di ruang isolasi tersebut.

Untuk itu, pihaknya akan mengetatkan lagi pengawasan ke luar masuk pasien agar kejadian kaburnya pasien Covid-19 tidak terulang lagi.

"Termasuk dalam hal komunikasi kepada pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang isolasi akan kami tingkatkan, sehingga baik pasien dan keluarga memahami betul hak dan kewajiban pasien saat menjalani isolasi mandiri terkait Covid-19," tandasnya. (Rifky Edgar)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Satu Bayi Kembar Pasien Covid-19 yang Berusaha Kabur dari RSSA Malang Meninggal Dunia

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas