Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arak Bali Jadi Bahan Dasar Ramuan untuk Kesembuhan OTG Covid-19, Ini Penjelasan I Wayan Koster

Di Bali, pasien positif virus corona (Covid-19) tanpa mengalami gejala atau orang tanpa gejala (OTG) mendapat treatment khusus.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Arak Bali Jadi Bahan Dasar Ramuan untuk Kesembuhan OTG Covid-19, Ini Penjelasan I Wayan Koster
Pixabay/Tumisu
Ilustrasi virus corona. Studi dari Harvard Medical School menyatakan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) kemungkinan sudah ada dan menyebar di China sejak Agustus 2019. 

TRIBUNNEWS.COM - Di Bali, pasien positif virus corona (Covid-19) tanpa mengalami gejala atau orang tanpa gejala (OTG) mendapat treatment khusus. 

Mereka diberikan ramuan tradisional atau usada untuk mempercepat kesembuhan.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, ramuan tersebut terbuat dari bahan dasar arak Bali.

Arak diekstrak dan dicampur dengan bahan lain seperti daun jeruk limau dan minyak kayu putih.

Namun, ramuan ini hanya diberikan kepada warga yang positif Covid-19 tanpa gejala yang dikarantina di tempat yang disediakan oleh Pemprov Bali.

"Kita punya usada baru yang diterapkan di orang-orang positif. Orang terjangkit di karantina ini itu kita lakukan treatment dengan usada berbahan arak Bali," kata Koster saat jumpa pers terkait Pasar Gotong Royong, di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar, Rabu (22/7/2020).

Baca: Lonjakan Kasus Covid-19 di Yogyakarta Didominasi OTG

Baca: Data Corona 22 Juli: Paling Tinggi Tambahan Kasus Kematian Harian

Ramuan tersebut dikembangkan beberapa peneliti yang ditugaskan Koster.

I Wayan Koster
I Wayan Koster (dok Tribun Bali)
Berita Rekomendasi

Ramuan itu dimasukkan ke dalam sebuah alat sehingga berubah menjadi uap yang dihirup pasien positif kategori OTG tersebut.

Baca: Peneliti Temukan Bukti Virus Corona yang Menyebar di Italia Tidak Datang dari China

Koster mengklaim hal ini mampu mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19.

 

SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020.
SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020. (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Ia mencontohkan, seorang pasien positif Covid-19 menjalani terapi tersebut selama dua hari.

Pada hari ketiga, pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19.

Baca: Berawal dari Ikut Tahlilan, Puluhan Warga Wijaya Kusuma Jakarta Barat Positif Corona

"Itu efektif sekali sembuh. Dua hari positif kemudian dilakukan treatment ini pada hari ketiga negatif. Sembuh kita pulangkan," kata dia. Awalnya, terapi tersebut dicoba ke 19 pasien positif Covid-19 yang dikarantina.

Dalam waktu singkat, 15 orang dinyatakan sembuh.

Baca: Saran Dokter Paru Ketika Disinformasi Tentang Covid-19 Berseliweran di Medsos

Koster mengatakan, pihaknya akan mematenkan terapi dengan ramuan berbahan arak Bali ini.

Koster menambahkan, angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Bali saat ini mencapai 74 persen.

Jumlah itu menempatkan Bali sebagai provinsi dengan tingkat kesembuhan nomor tiga di Indonesia.

Hingga 21 Juli 2020, secara kumulatif pasien positif Covid-19 memcapai 2.856. Dari jumlah tersebut, pasien sembuh mencapai 2.110. Kemudian kasus aktif 700 dan pasien meninggal 46. (Kontributor Bali, Imam Rosidin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur Koster Klaim Ramuan dari Arak Bali Percepat Kesembuhan Pasien Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas