Lonjakan Kasus Covid-19 di Yogyakarta Didominasi OTG
OTG ditemukan tidak melalui pelayanan kesehatan, melainkan saat yang bersangkutan melakukan tes swab mandiri
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, Orang Tanpa Gejala (OTG) menduduki prosentase 80-90 persen dari seluruh kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY.
Prosentase OTG tersebut, diketahui dari lonjakan kasus yang terjadi akhir-akhir ini.
OTG ditemukan tidak melalui pelayanan kesehatan, melainkan saat yang bersangkutan melakukan tes swab mandiri.
Salah satunya untuk keperluan melakukan perjalanan, atau menunjukkan hasil reaktif pada rapid test massal dan mendapati hasil swab positif.
"Ini menunjukkan di masyarakat kita OTG-nya banyak," urainya, saat menggelar jumpa pers di Kompleks Kepatihan, Rabu (22/7/2020).
Baca: Cerai dari Engku Emran, Laudya Cynthia Bella Unggah Foto Wanita dan Pria
Berty mengatakan bahwa kondisi yang terjadi saat ini merupakan fenomena gunung es, di mana yang terlihat di permukaan tidak sebanyak yang berada di bawah.
Ia mencontohkan, untuk OTG ini yakni 10 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Bantul yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Rinciannya, 2 PPDP yang dinyatakan positif pada 15 Juli 2020 yakni kasus 393 dan 394, disusul pada 21 Juli 2020 sebanyak 8 PPDP dinyatakan positif yakni kasus 453-457 dan 460-462.
Berty menjelaskan bahwa kasus 393 dan 394 diketahui terlebih dahulu karena menjalani skrining terlebih dahulu.
Selanjutnya disusul dengan 8 orang lain yang akhirnya diketahui positif pada 21 Juli 2020.
Adapun hasil tracing kontak kasus 393 menghasilkan kasus lain yakni kasus 223, 444, dan 445.
Baca: Update Corona 22 Juli: Bertambah 1.882, Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Berjumlah 91.751
Sementara hasil tracing kontak kasus 394 yakni kasus 446, 447, dan 448.
"Kemarin banyak yang bertanya 393 ini profesinya apa toh bu? Bayangan teman-teman menularkan. Tapi kita belum bisa menge-judge seperti itu karena harus ada yang namanya analisis dulu. Apakah benar dia yang pertama kali sakit. Kan itu tracing dari komunitasnya dia. Bisa jadi yang postif hari ini adalah indeks kasus. Jadi 393 dan 394 itu adalah satu kesatuan PPDP dari KPU itu," urainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.