Fakta-fakta Warkop Penyedia WiFi Gratis, Berawal dari Keprihatinan dan Pemilik Tak Takut Merugi
Warkop Pitulikur yang terletak di Jl Bagong Tambangan No 32, Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur ini mendadak viral
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Warkop Pitulikur yang terletak di Jl Bagong Tambangan No 32, Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur ini mendadak viral dan menjadi sorotan sejumlah media.
Mendadak viralnya Warkop Pitulikur ini dikarenakan banyaknya pelajar yang datang untuk mencari fasilitas WiFi gratis.
Bagaimana cerita lengkap di balik viralnya Warkop Pitulikur? berikut Tribunnews sajikan fakta-faktanya.
Baca: Ingat Selebgram Cilik Tatan? Saat Balita Viral, Intip Potret Terbarunya Kini yang Sudah Masuk SD!
Alasan Pemilik Berikan WiFi Gratis
Pemilik warkop, Husin Ghozali menceritakan motivasinya kenapa memberikan fasilitas WiFi gratis tersebut untuk para pelajar.
Pria yang akrab disapa Cak Cong ini awalnya mengaku prihatin dengan kondisi para pelajar yang kesusahan mendapatkan akses internet untuk melakukan pembelajaran secara daring.
"Saya kan juga wali murid, di group sekolah pada resah, kalau pembelajaran secara virtual mengalami sejumlah kendala, mulai pakai HP atau laptop, dan butuh kuota internet juga."
"Dari situ saya berpikir untuk bisa menyediakan WiFi gratis untuk adik-adik pelajar," katanya kepada Tribunnews, Kamis (23/7/2020).
Cak Cong melanjutkan ceritanya, selain memberikan WiFi gratis, pihaknya juga memberikan teh dan gorengan secara cuma-cuma saat pelajar berada di warkopnya.
Dia berharap dengan fasilitas-fasilitas tersebut para pelajar bisa lebih semangat saat mengikuti pembelajaran virtual.
Baca: VIRAL Perselisihan Tetangga Saling Siram Air, Polisi: Sudah Berkali-kali Mediasi, tapi Terjadi Lagi
Tak Takut Merugi
Ditanya apakah tidak takut merugi dengan memberikan fasilitas gratis kepada pelajar, Cak Cong memiliki jawabannya tersendiri.
"Niatnya bulan buat cari untung, murni membantu, saya merasa kasihan mereka tidak punya kuota."
"Salah satu program pemerintah kan mencerdaskan kehidupan bangsa, nah saya melakukannya dengan cara ini," jawabnya.