Pemuda Seberang Ulu Tikam Kawannya hingga Tewas Gara-gara Uang Rp 10 Ribu
Irwan menjelaskan, pembunuhan ini bermula ketika pelaku David meminta uang sebesar Rp 10 ribu kepada korban.
Editor: Hasanudin Aco
Malam saat peristiwa berdarah itu, Yanti mengaku tak memiliki firasat apa-apa.
Namun seketika hatinya gelisah saat putranya tak kunjung pulang padahal sudah larut malam.
"Semalam sekitar pukul 01.00, saya dapat kabar anak saya terkapar di jalan. Kenapa anak saya disakiti orang? Saya kaget dan ini jadi tanda tanya buat saya," kata Yanti sambil bercucur air mata.
Baca: Orang Tak Dikenal Tikam Imam Masjid di Pekanbaru, Kaki Pelaku Ditendang Pisau Bengkok
Wanita 65 tahun ini mengisahkan, sejak Boy berpisah dengan istrinya beberapa tahun lalu, ia bertekad ingin menghidupi kedua anaknya.
Sehingga, Boy bekerja menjadi buruh bangunan dan pengemudi ojek.
"Anaknya dua, dia sendirian yang cari uang setelah berpisah dengan istrinya," ungkap Yanti.
Tanggung jawab mendiang Boy, akhir-akhir ini makin besar karena sang ayah bernama Azzumar yang berusia 70 tahun, menderita sakit tifus dan hanya terbaring lemah di rumah.
Sehingga Boy harus mencari biaya tambahan untuk mengobati ayahnya.
"Bapaknya sakit. Kemudian dua cucu saya ini masih sekolah SD dan SMP."
"Mereka masih butuh kasih sayang orang tua mereka," kata Yanti menuturkan.
Keluarga meminta pihak berwajib menghukum pelaku sesuai perbuatannya.
"Kami minta hukum setimpal," kata Yanti yang terus menangis.
Mendiang Boy Sandi meninggalkan dua orang anak yakni Citra Wulandari (14 tahun) dan Putra Ramadan (8 tahun).
Rencananya, jenazah Boy akan dimakamkan di TPU Kamboja hari ini pukul 14.00.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.