ASN Pemprov Jabar Terpapar Covid-19, Gedung Sate Ditutup, Warga Sekitar Pun Akan Dites Corona
Hal ini terjadi sebagai dampak terjadinya kluster baru Covid-19 di Gedung Sate, selain gedung pemerintahan jawa barat
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Setda Jabar juga mengalami penyesuaian kembali kegiatan dan sistem kerja secara work from home.
Hal ini terjadi sebagai dampak terjadinya kluster baru Covid-19 di Gedung Sate, selain gedung pemerintahan jawa barat itu ditutup.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, pihaknya akan melakukan pemetaan, penelusuran, dan pemberlakuan tes bagi masyarakat Kota Bandung yang berada di wilayah sekitar Gedung Sate.
Sebab, meski kondisi penularan berada di dalam lingkungan Gedung Sate, upaya antisipatif tetap harus diberlakukan di lingkungan masyarakat sekitarnya yang berada di tujuh rukun warga (RW).
Baca: Heboh Kabar Gedung Sate Ditutup Karena Covid, Ridwan Kamil Malah Pamer Lagi Berjemur Bareng Arkana
"Jujur saja, saya baru tahu Gedung Sate ditutup karena adanya kasus baru Covid-19 di sana, tim kami nanti bersama aparat kewilayahan pasti akan melakukan tracing dan testing kepada masyarakat di Kelurahan Citarum Kecamatan Bandung Wetan.
Intinya kami akan melaporkan ini kepada Pak Wali dan bergerak cepat, sebagai upaya menenangkan psikologis masyarakat di sana," ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung. Kamis (30/7/2020).
Ema pun menuturkan, meski hasil dari esklasi pemeriksaan nantinya ditemukan adanya penularan kluster kepada masyarakat sekitar, maka untuk dapat memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) seperti yang terjadi di kawasan Cidadap karena kluster dari Scapa AD tampaknya sulit dilakukan.
Baca: Peternak Ayam di Ciamis Ancam Lepaskan Ribuan Ekor Ayam Pejantan di Halaman Gedung Sate
Sebab, kawasan Gedung Sate merupakan multi akses dari berbagai arah ruas jalan, sehingga sulit untuk dilakukan penutupan akses lalu lintas di kawasan terdebut.
"Untuk menutup Jalan Diponegoro dan ruas jalan disekitarnya akan sulit dilakukan, karena arus lalu lintas kendaraan datang dan melintasi jalan itu.
Beda halnya dengan saat terjadi kasus kluster di Secapa AD, dimana aspek kontur geografis kalau Bahasa Sundanya mah "ngagentong" jadi tidak terlalu sulit, kami hanya menutup akses di Jalan Panorama, Cisitu, dan Hegarmanah, tapi kalau Jalan Diponegoro sulit untuk diterapkan dilapangan," ucapnya.
Disinggung, dampak dari kondisi ini akan membuat ASN Pemkot Bandung di Balaikota turut direncanakan adanya swab tes, sebagai langkah antisipatif terjadinya penularan covid-19, dirinya menuturkan, upaya antisipatif melalui swab tes bagi ASN Pemkot Bandung sudah seringkali dilakukan.
Meski demikian, hal tersebut bukan tidak mungkin, upaya tersebut akan kembali dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kluster baru perkantoran yang telah terjadi di beberapa lingkungan perkantoran yang ada DKI Jakarta.
"Tentunya upaya itu (antisipatif) merupakan sebuah keniscayaan untuk kembali di lakukan. Oleh karena itu, saya akan langsung melaporkan kondisi ini kepada pimpinan (Walikota Bandung) untuk memberikan arahan langkah selanjutnya yang akan dilakukan," katanya. (Cipta Permana)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Gugus Tugas Kota Bandung Siap Tracing Warga di Sekitar Gedung Sate, Buntut Pegawai Positif Covid-19