Kisah Tukang Ojek Sediakan Internet Gratis untuk Siswa Yatim Piatu: Ingin Anak-anak Bisa Belajar
Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring menyulitkan sebagian siswa yang tidak memiliki kuota internet.
Editor: Miftah
Biarpun pria tersebut hanya berpenghasilan Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu per harinya. Imam rela menyisihkan uangnya untuk kegiatan sosial tersebut.
"Pengeluaran untuk wifi ini Rp 50 ribu per bulan. Ini bisa dipakai bersama," jelas dia.
Dia ingin mengajak warga masyarakat lainnya yang di rumahnya memliki jaringan internet kabel dapat membukanya secara gratis.
Pasalnya masih banyak siswa yang kesulitan belajar secara daring karena harga kuota internet yang tidak murah.
"Ya saya inginnya bisa tergerak semuanya biar bisa membuka akses wifi-nya secara gratis," jelas dia.
Tak hanya membagikan wifi gratis, dia juga sudah mewakafkan tanah disamping rumahnya untuk dijadikan Musala Nurussauda.
"Kalau malam saya di musala sebelah ini, tanah ini saya wakafkan untuk musala," ujar dia.
Sementara itu, Risa Maulida Aprilia (15), siswi kelas IX Mts Sunan Muria Kudus mengaku senang bisa menggunakan fasilitas wifi gratis tersebut.
Dia baru mulai menggunakan internet gratis tersebut sejak hari Selasa (28/7/2020) kemarin.
"Lumayan membantu belajar jadi tidak perlu beli kuota," katanya.
Selama pandemi ini, biasanya dia harus mengeluarkan uang untuk membeli kuota internet minimal empat gigabyte (GB).
"Sebulan empat gigabyte, tapi kadang di sini susah sinyal," jelasnya.
Selain itu, Wisnu Wijayanto (16), siswa kelas IX Mts Sunan Muria tersebut juga datang kesana untuk memperoleh wifi gratis.
Dia menceritakan, fasilitas wifi gratis itu membantunya saat mengunduh materi pelajaran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.