Pimpinan Pondok Pesantren Cabuli Santriwatinya, Berdalih Beri Wafak, Ancam akan Santet agar Diam
Pimpinan pondok pesantren di Serang cabuli santriwatinya. Berdalih akan berikan wafak, pelaku meminta syarat untuk bersetubuh di kamar.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan pondok pesantren di Serang cabuli santriwatinya.
Berdalih akan berikan wafak, pelaku meminta syarat untuk bersetubuh di kamar.
Pelaku beristri tiga ini bahkan juga mengancam akan menyantet korban yang buka suara.
Satuan Reserse Kriminal Polres Serang Kota mengamankan JM (52), pimpinan salah satu pondok pesantren di Kabupaten Serang, Banten, karena diduga telah mencabuli empat santriwatinya.
"Sudah diamankan, sudah dibawa ke polres untuk melengkapi berkasnya. Dia memang JM, pimpinan ponpes," kata Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP Indra Feradinata saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).
JM diamankan dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB tanpa ada perlawanan.
Untuk sementara, kata Indra, korban yang sudah mengakui dilecehkan oleh pelaku sebanyak empat orang.
"Modusnya dengan bujuk rayu, dengan kata-kata gitu. Itu untuk sementara karena masih diperiksa juga," ujar Indra.
Perbuatan asusila kepada pelaku dilakukan di sejumlah tempat, yakni di dalam kamar dan mobil pelaku.
Baca: Teriakan Lirih Sang Istri Ungkap Perbuatan Cabul Tukang Pijat Keliling di Surabaya
Baca: Kuli Bangunan Perkosa Gadis SMA, Kenalan di FB, Pelaku Siap Tanggung Jawab: Saya Siap Menikahinya
JM terancam dikenakan Pasal 81 ayat (1) dan (2) Jo 82 ayat (1) UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI no.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka, sudah ditahan," kata Indra.
Ada 15 santriwati diduga jadi korban
Sementara itu, perwakilan keluarga korban Anton Daeng Harahap mengatakan, JM diduga sudah melecehkan terhadap 15 santrinya.
Namun, hanya empat orang yang berani melaporkan aksi bejat JM.