Tim Gabungan BKSDA Jateng dan Kalbar Berhasil Selamatkan Orangutan dari Sitaan Warga
Tim gabungan dari BKSDA Jawa Tengah dan BKSDA Kalimantan Barat berhasil menyelamatkan dua ekor orangutan kalimantan di wilayah Jawa Tengah.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Tim gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah dan BKSDA Kalimantan Barat berhasil menyelamatkan dua ekor orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) di wilayah Jawa Tengah.
Kedua orangutan dewasa berjenis kelamin jantan ini diselamatkan dari dua lokasi yang berbeda.
Satu individu bernama Samson berasal dari lembaga konservasi tak berizin di satu taman wisata di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Sementara itu, orangutan lainnya yang bernama Boboy berasal dari kediaman pribadi warga di Semarang, Jawa Tengah.
Kedua orangutan jantan ini akan dibawa untuk dievakuasi ke Pusat Penyelamatan IAR Indonesia di Sei Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Sedangkan pemberangkatan kedua orangtuan itu direncanakan dilakukan dengan menggunakan kapal penyeberangan melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis (6/8/2020) pagi.
Sebelumnya, Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang telah memastikan kedua orangutan ini tidak membawa penyakit rabies dan TBC.
Kepala Balai KSDA Jawa Tengah, Darmanto mengatakan, keberadaan kedua orangutan dewasa tersebut telah dipantau dan diverifikasi sejak Oktober 2019.
Pihaknya kemudian melaporkan kepada Direktur Jenderal KSDAE dan Direktur KKH untuk mendapat arahan langsung terkait penyelamatan kedua orangutan tersebut bersama lembaga terkait.
Baca: Anak Orangutan Tapanuli dalam Kondisi Lemas Ditemukan di Perkampungan Desa Siandorandor
“Upaya penyelamatan ini merupakan hasil kerja sama dan peran multipihak yang kuat antara pemerintah dalam hal ini Direktur Jenderal KSDAE KLHK, Direktur KKH, BKSDA Jawa Tengah, Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, NGO - Yayasan IAR Indonesia serta Balai KSDA Kalimantan Barat,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/8/2020).
Darmanto mengaku upaya pelestarian spesies kera kharismatik endemik Indonesia kian terancam populasinya karena kerusakan habitat, perburuan, perdagangan dan pemeliharaan secara ilegal.
Dalam kesempatan tersebut, Darmanto juga berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat serta mendukung upaya penyelamatan ini demi orangutan mendapatkan kembali kesejahteraannya selama menjalani perawatan dan rehabilitasi.
“BKSDA Jawa Tengah berharap semua proses penyelamatan ini, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga perjalanannya sampai ke tujuan berjalan dengan baik dan kedua orangutan tersebut bisa segera pulih serta memiliki kesempatan hidup bebas di habitatnya.
“Selain itu kami juga, kerja sama ini juga agar tidak terputus dan terus berkelanjutan dalam upaya pelestarian jenis satwa liar lainnya yang terancam punah,” tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.