Ujicoba Belajar Mengajar di DIY dari Kampus Baru PAUD
Kampus mulai September dengan persiapan, termasuk internal perguruan tinggi kemudian melakukan pendataan mahasiswa
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengizinkan daerah zona kuning melakukan pembelajaran tatap muka, namun DIY tidak termasuk di dalamnya.
Seperti yang diketahui terdapat 163 kabupaten/kota yang sudah diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran secara langsung di kelas.
Wakil Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Biwara Yuswantana mengatakan bahwa sesuai dengan kebijakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bahwa saat ini pembelajaran secara langsung belum dilaksanakan.
"Pak Gubernur meminta uji coba sekolah tatap muka dari tingkat paling atas, dari kampus baru PAUD," ucapnya, di Kompleks Kepatihan, Senin (10/8/2020).
Ia mengatakan bahwa kampus-kampus saat ini telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kehadiran mahasiswanya yang direncanakan akan kembali memulai aktivitasnya pada September mendatang.
"Kampus mulai September dengan persiapan, termasuk internal perguruan tinggi. Kemudian melakukan pendataan mahasiswa," ucapnya.
Baca: Perkara Rp 100 Ribu, Nyawa Remaja 18 Tahun di Bantul Yogyakarta Dihabisi Teman-temannya
Baca: Sempat Jadi Trending, Pegiat Media Sosial Nilai Gerakan Bagi Masker Direspons Positif Masyarakat
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengatakan bahwa kehadiran mahasiswa kembali melakukan belajar tatap muka di kampus masing-masing juga tidak boleh dilakukan secara serentak dan seluruhnya.
"Harus pelan-pelan. Dilakukan uji coba terlebih dahulu. Harapannya dimulai dari yang usia dewasa karena sudah bisa memahami protokol kesehatan. Meski demikian tetap harus bertahap untuk meminimalisasi dampak penularan Covid-19," ucapnya.
Huda juga mengatakan bahwa pihak kampus harus memegang kendali atas kehadiran mahasiswa dari luar daerah, terlebih dari zona merah.
"Harus ada upaya dari kampus untuk benar-benar memastikan semua mahasiswa yang sedang mengikuti proses pembelajaran dalam keadaan sehat," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat suara terkait pembelajaran yang dilakukan di DIY.
Tahun ajaran baru bagi jenjang PAUD hingga SMA/SMK telah dimulai sejak 13 Juli 2020 lalu, namun Sultan berkehendak agar anak-anak tidak terlebih dahulu datang ke sekolah pada pandemi ini.
"Belum berani. Nanti kita coba kalau waktunya sudah anggap mapan," bebernya, ditemui di Kompleks Kepatihan, Rabu (15/7/2020).
Raja Keraton Yogyakarta tersebut menambahkan, tidak akan membuka izin bagi siswa untuk kembali bersekolah seperti sedia kala secara bersama-sama untuk semua jenjang.
Sultan berpikir untuk mulai membuka kegiatan belajar mengajar dari jenjang teratas di mana pelajarnya sudah memiliki usia cukup dan mengerti untuk menerapkan berbagai aspek dari protokol kesehatan.
"Mungkin dari kampus disek, lagi medun. Ora soko ngisor munggah. Risikonya anak-anak terlalu besar. Belum," tegasnya.
Konsekuensinya, Sultan meminta agar semua pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk saat ini dilakukan secara jarak jauh melalui pembelajaran daring.
"Pembelajaran di rumah saja lewat online. Nggak berani risikonya," ungkapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pembelajaran Tatap Muka di DIY Dimulai dari Kampus