Viral Gumpalan Awan Mirip Gelombang Tsunami di Kota Meulaboh Aceh, Ahli Sebut Ini Fenomena Langka
Video viral tentang gumpalan awan berbentuk mirip gelombang tsunami di atas Kota Meulaboh, Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020).
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Warganet ramai memperbincangkan video viral tentang gumpalan awan berbentuk mirip gelombang tsunami di atas Kota Meulaboh Provinsi Aceh, Senin (10/8/2020).
Video tersebut tersebar luas di jagad maya dan disebarkan oleh sejumlah akun di berbagai platform media sosial.
Seperi akun @portalaceh yang memposting 2 video berisi gumpalan awan tersebut.
Hingga Selasa (11/8/2020) postingan ini telah disukai oleh 2 ribu warganet dan menuai beragam komentar.
Baca: Viral Masker Berlapis Emas 18 Karat dan Ditaburi 3.600 Berlian, Dibanderol Rp 22,1 Miliar
Baca: Viral Siswa SMA Keluhkan Kurangnya Kontrol Guru saat Pembelajaran Jarak Jauh: Tak Ada Sosok Disegani
Baca: Viral Kisah Ayah Mertua Nikahi Ibu Kandung Menantu, Ustaz Ungkap Hukumnya Menurut Islam
Penjelasan Ahli
Kasi Data dan Observasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo memberikan komentarnya terkait fenomena alam tersebut.
Ia mengatakan apa yang ditunjukkan dalam video merupakan awan gulung atau roll cloud dikenal sebagai awan Arcus.
"Menjadi menarik karena kemunculannya yang jarang dan ada yang menyebut bentuknya menyerupai gelombang tsunami," katanya kepada Tribunnews.
Yoga mengaku sepanjang pengalaman bertugas sebagai prakirawan cuaca belum pernah secara langsung menemui awan jenis ini.
Sehingga dirinya tidak tahu persis bagaimana terbentuknya dan fenomena apa yang menyertainya.
Namun berdasarkan studi literatur yang Yoga pelajari, awan Arcus disebabkan bertemu udara hangat dalam area yg luas dengan udara dingin dari gunung atau massa udara dingin.
Sehingga membentuk gulungan horizontal.
"Pendapat lain menyebutkan awan Arcus merupakan bagian dari awan Cumulonimbus," imbuh Yoga.
Yoga menambahkan, meski penampakannya terlihat menyeramkan, namun banyak ahli meteorologi menyatakan bahwa awan tersebut tidak berbahaya.