Bocah SD Rela Jualan Es Buah Keliling Demi Beli Kuota Internet untuk Belajar Online
Di saat teman sebayanya asyik bermain, Jafar sibuk jualan keliling. Tanpa rasa malu, siswa kelas 6 SDN 2 Panyingkiran itu menawarkan es buah ke warga
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Jafar Sidik (11) warga Lembur Tengah, RT 03/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tampak semangat menenteng es buah di tengah terik matahari.
Di saat teman sebayanya asyik bermain, Jafar malah sibuk jualan keliling.
Tanpa rasa malu, siswa kelas 6 SDN Panyingkiran 2 itu menawarkan es buah ke setiap rumah warga.
Sebelum berangkat, Jafar dibantu ibunya menyiapkan barang dagangannya di rumah kontrakan yang sangat sederhana.
Setelah semuanya selesai, dia langsung berpamitan dan meminta doa ke ibunda agar semua dagangannya laku terjual.
Baca: Punya PCR Portable, Hasil Swab di Sumedang Diketahui Dalam 40 menit
Setiap harinya, Jafar berjalan menyusuri gang sempit dan area persawahan sambil menawarkan es buah dengan suara yang lantang agar warga yang berada di dalam rumah mendengar apa yang ia jual.
Sebuah tas kecil selalu melingkar di lehernya untuk tempat menyimpan uang. Tidak lupa, Jafar memakai masker dan sandal jepit. Saat berjualan, dia hanya mampu membawa es buah sebanyak 10 cup yang disimpan menggunakan wadah terbuka.
Meski tubuhnya mungil, anak pertama dari pasangan suami istri Neneng Fatimah (36) dan Ubed Junaedi (40) itu mampu berkeliling ke setiap kampung agar semua dagangannya bisa habis terjual.
"Uangnya dikumpulin di mamah, agar ada modal lagi buat usaha, bayar token listrik dan bayar kontrakan," ujar Jafar saat ditemui ketika berjualan di Jalan Mayor Abdurrahman, Kabupaten Sumedang, Rabu (12/3/2020).
Selain itu, uang hasil penjualan es buah juga ia gunakan untuk membeli kuota internet. Ini demi bisa belajar online seperti temannya yang lain. Diketahui hingga saat ini belajar tatap muka di sekolah belum bisa digelar.
"Beli kuota paling banyak mampu membeli setengah giga untuk belajar online," kata Jafar.
Dalam satu kali berjualan, ia bisa membawa uang rata-rata Rp 50 ribu dari hasil penjualan 10 cup es buah yang harganya Rp 3.000. Jafar bisa mendapatkan uang lebih itu karena banyak warga yang tidak menerima uang kembalian karena merasa kasihan.
"Tapi kalau habis, saya balik ke rumah untuk membawa es buah agar bisa berjualan lagi. Sehari bisa 3 sampai 4 kali berjualan dengan membawa 8 atau 10 cup es buah dalam satu kali," tutur Jafar.
Baca: Viral Kritikan Siswa SMA soal Pembelajaran Jarak Jauh: Terkendala Gadget, Kuota, hingga Sinyal
Jafar mengaku tidak malu berjualan karena berniat ingin membantu sang ibu yang juga berjualan es buah di rumahnya, sedangkan ayahnya bekerja kuli bangunan di Bandung.
"Saya jualan saat ayah bekerja di Bandung sejak satu bulan yang lalu, dan saat ini kebetulan lagi belajar di rumah. Jadi bisa bantu mamah sama adik," ucapnya.
Neneng Fatimah ibu Jafar mengatakan, anaknya rela berjualan es buah memang karena kemauannya sendiri. Tidak ada paksaan dari orangtua.
"Biasanya dia berjualan dari jam 9 sampai sore. Itu memang keinginanannya sendiri karena katanya ingin membantu orangtua," tambah Neneng.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bocah Penjual Es Buah Keliling di Sumedang, Bantu Orangtua dan Beli Kuota Internet Belajar Online,