Kronologi Penyerangan saat Midodareni di Solo, Berawal dari Teriakan Keras di Luar Rumah
Polisi mengatakan pengeroyokan dilakukan karena kegiatan yang digelar tak sesuai dengan mereka.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWS.COM - Publik sedang heboh membicarakan penyerangan yang dilakukan sekelompok anggota ormas di Solo, Jawa Tengah.
Mengenai hal ini, pihak keluarga besar Assegaf bin Jufri yang menjadi korban angkat bicara.
Seperti diketahui, peristiwa itu terjadi saat upacara doa pernikahan di kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo pada Sabtu (8/8/2020) malam.
Perwakilan keluarga Assegaf bin Juhri, Memed menceritakan jika malam itu adik perempuannya yang menjalani prosesi midodareni.
Selesai prosesi, acara dilanjutkan dengan makan bersama keluarga.
Menurut Memed, acara tersebut digelar secara tertutup dengan alasan acara internal keluarga.
• PULANG Liburan dari Solo Berujung Petaka, Suami Meninggal karena Covid-19, Istri Kini Positif Corona
• Oknum Ormas Ngamuk di Acara Nikahan, Kapolresta Solo Kena Bogem Berulang Kali: SayaTetap Bertahan
• Dukung Gibran Rakabuming di Pilkada Solo, Sekjen Gerindra Ungkit Soal Hubungan Jokowi & Prabowo
Tak lama berselang, pihak keluarga mendengar teriakan dari luar.
Sepuluh menit kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintu rumah.
Ketika dibuka, rupanya ada Kapolsek Pasar Kliwon Adis Dani Garta di depan pintu.
Ia menanyakan soal kegiatan yang berlangsung di dalam rumah.