IMB Sudah Ada, Pembangunan Bakal Makam Sesepuh Sunda Wiwitan Bisa Dilanjutkan
Acep menyampaikan terimakasih kepada masyarakat di sekitar lokasi pembangunan bakal makam sesepuh tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Pembangunan makam sesepuh masyarakat Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan di Curug Goong Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan akhirnya bisa dilanjutkan.
Hal ini setelah anggota Satpol PP Kabupaten Kuningan membuka segel pembangunan bakal makam tersebut.
"Pembukaan segel dilakukan petugas Satpol PP yang di-backup personel Polres Kuningan pagi tadi," kata Bupati Kuningan H Acep Purnama kepada wartawan saat ditemui di Lingkungan Komplek Setda Kabupaten Kuningan, Jalan Siliwangi, Kamis (13/8/2020).
Menurutnya, pembukaan segel itu karena persyaratan administrasi perizinan sudah dilengkapi dan dilayangkan ke dinas perizinan.
Baca: Dulu Dibantu Olga Syahputra, Chand Kelvin Rutin Ziarah Makam Almarhum, Punya Impian Belum Terwujud
"Dulu disegel akibat belum punya izin dan sekarang dibuka segel, emang sudah punya kelengkapan izin," kata Acep.
Acep menyampaikan terimakasih kepada masyarakat di sekitar lokasi pembangunan bakal makam sesepuh tersebut.
"Tindakan kami yang dilakukan mulai dari penyegelan hingga dibuka kembali merupakan bentuk penegakan peraturan daerah," katanya.
Bupati Bertemu Keluarga Paseban
Sekedar informasi, sebelumnya penyegelan Pembangunan Tugu/Batu Satangtung di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, ini bukan perseteruan antara pemerintah dengan keluarga paseban.
Demikian hal itu dikatakan Bupati Kuningan H Acep Purnama, seusai menghadiri kunjungannya di kediaman Djati Kusumah Pupuhu Akur Sunda Wiwitan Kuningan, di Kelurahan/Kecamatan Cigugur, Kamis (30/7/2020).
Baca: Mati-matian Bela Makam Lina, Sule Pada Rizky Febian: Janganlah Bangga Tapi Kamu Cuek Sama Aku
Acep mengatakan, kunjungan ini merupakan silaturahmi dalam membuka komunikasi antara pemerintah dengan warga Akur.
Pembukaan komunikasi ini, untuk menjawab berbagai perbedaan, pandangan yang terjadi di lingkungan sekitar.
"Adanya perbedaan tata cara pandang, tata cara kelola dan lain sebagainya, tentu harus mendapat komunikasi yang baik," kata Acep.