Dikira Driver Taksi Online, YouTuber Yusi Dicegat di Pelabuhan, Ini Langkahnya Setelah Kejadian
Viral kisah YouTuber Yusi Fadila yang dicegat di pelabuhan karena dikira driver taksi online. Ini langkahnya setelah kejadian.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
Mengenai kejadian yang baru saja dialaminya tersebut, Yusi menilai, seharusnya ada aturan yang lebih jelas dalam menangani kejadian-kejadian serupa.
Ia pun berharap, permasalahan seperti yang dialaminya ini dapat diselesaikan tanpa kekerasan.
Selain itu, menurut Yusi, akan lebih baik apabila satu orang saja yang memberi teguran ketika ada kejadian serupa ke depannya.
"Mungkin bisa ngasih tahu dengan satu orang saja yang datang, memberi tahu baik-baik, kalau sudah terbukti nggak online, ya udah lah lepasin gitu."
"Kalau memang terbukti online, ya silakan mereka selesaikan sesuai perjanjian mereka seperti apa,
jadi jangan langsung gruduk-gruduk gitu, kan nggak semua orang nyaman seperti itu," kata Yusi.
Tanggapan Dinas Perhubungan Kepulauan Riau
Pelaksana tugas (Plt) Kadishub Kepulauan Riau, Junaidi, buka suara soal kisruh antara taksi konvensional dengan Yusi Fadila yang disangka driver online.
Menurutnya, aplikator seharusnya menonaktifkan mobil tersebut sebagai taksi online ketika terjadi jual beli ke pemilik baru.
"Kalau dilihat, ini dari aplikatornya kenapa saat peralihan mobil tidak menonaktifkan."
"Jangan sampai ada miskomunikasi seperti itu, kan jadi membuat gaduh," ujar Junaidi, seperti yang diberitakan TribunBatam.id, Rabu (26/8/2020).
Junaidi memastikan akan segera berkoordinasi dengan aplikator agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Baca: VIRAL Driver Ojol Kehilangan Motor karena Dihipnotis, Pakar Hipnoterapi Berikan Penjelasan Ilmiah
Selain itu, Junaidi juga mengaku telah menghubungi pengurus taksi konvensional.
"Tadi saya sudah telepon dan bilang kalau bisa menanyakan dengan baik-baik."
"Jangan dikerumunkan gitu. Lebih baik menyelesaikan secara persuasif," ungkapnya.
Junaidi menambahkan, pertemuan antara perwakilan taksi konvensional dan driver online pernah dilakukan sebelum pandemi Covid-19.
Namun, menurutnya, hingga saat ini masih tahap konsolidasi serta perumusan agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi di Kota Batam.
Pihaknya akan mengagendakan kembali pertemuan itu dalam waktu dekat.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta, TribunBatam.id/Endra Kaputra)