Ganjar Persilakan Penyandang Tuna Rungu Magang di Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan kesempatan kepada seorang penyandang tuna rungu untuk magang di kantor Pemprov Jawa Tengah.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan kesempatan kepada seorang penyandang tuna rungu bernama Kurnia Khoirul Chandra untuk magang di kantor Pemprov Jawa Tengah. Chandra pun tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Ganjar.
"Sudah lama saya kebingungan mencari tempat untuk magang, Alhamdulillah pak Ganjar memberikan kesempatan pada saya untuk magang kerja di Pemprov Jateng," kata Chandra dengan bahasa isyaratnya dan dibantu penerjemah.
Lulusan Fakultas Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini awalnya mengatakan kesulitan untuk mencari tempat kerja, atau sekedar magang.
Kesulitan itu ia curhatkan kepada Ganjar, saat mengikuti acara webinar dengan tema Pemuda Pemudi Tuli Jawa Tengah adalah Agen Perubahan, pada Kamis (27/8/2020). Kepada Ganjar yang saat itu diundang sebagai pembicara, Chandra mengatakan ingin sekali magang di Pemprov Jateng.
Tak disangka, keinginan itu langsung dikabulkan. Ganjar langsung menawarkan Chandra untuk magang kerja di Pemprov Jateng. Tidak menunggu waktu lama, Ganjar meminta Chandra untuk datang ke kantornya pada keesokan harinya.
"Kamu besok datang ke sini, silahkan langsung magang di Pemprov Jateng," kata Ganjar saat webinar tersebut.
Dengan mantap Chandra langsung datang ke rumah dinas Ganjar.
Melalui bahasa isyarat dan dibantu penerjemah, Chandra menyampaikan semua keluh kesah dan harapan dengan lancar kepada Ganjar.
Tak hanya sekadar mencari pengalaman kerja, tujuan Chandra magang di Pemprov Jateng adalah untuk mendorong aksesbilitas informasi publik bagi teman-teman seperjuangannya. Ia juga ingin memperkenalkan dunia tuli kepada masyarakat.
"Selama ini, teman-teman tuli itu butuh akses, dan saya ingin menyampaikan masukan dari teman-teman tuli di Jateng soal akses itu kepada pemerintah," kata Chandra.
Akses penyandang tuli, khususnya tuli terkait informasi publik, lanjut Chandra selama ini masih belum terpenuhi dengan baik. Banyak informasi visual, tanpa memberikan teks atau subtitle.
"Sementara juru bahasa isyarat juga tidak dipakai, sehingga informasi itu tidak sampai kepada kami," tegasnya.
Dengan magang di Pemprov Jateng dan bagian Humas yang dipilih, Chandra berharap dapat menjadi jembatan informasi publik kepada teman-teman tuli di seluruh Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
"Semoga ke depan Jawa Tengah semakin ramah terhadap penyandang disabilitas sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakatnya," pungkasnya.
Ganjar mengaku bangga dengan keseriusan Chandra yang langsung datang untuk magang di Pemprov Jateng, hari ini. Bahkan tak menunggu tandatangan kontrak atau persyaratan administrasi lainnya, Ganjar langsung meminta Chandra mengikuti kegiatannya sore itu, yakni webinar dengan sejumlah media nasional.
"Mulai hari ini, silahkan langsung magang di Humas, agar bisa mendapatkan penjelasan-penjelasan bahkan penugasan. Sehingga, Chandra bisa belajar apa yang dilakukan Pemprov Jateng sekaligus bisa membantu mengedukasi," katanya.
Kesenangan Chandra terhadap dunia komunikasi menurut Ganjar sangat tepat jika dirinya magang di Humas Jateng. Ia meminta agar Chandra bisa membantu menganalisis dan memberikan masukan kepada Pemprov Jateng terkait program-program yang ramah disabilitas.
"Termasuk saya punya media sosial, seperti instagram, twitter, facebook, youtube, Chandra bisa menganalisis dan memberikan masukan ke saya. Agar, informasi yang ingin saya sampaikan pada masyarakat benar-benar bisa diterima semua kalangan," terangnya. (*)