Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah Dua Cewek Tewas OD dan Diperkosa di Tempat Itu, Tapi Diskotek di Deliserdang Ini Masih Buka

Desakan datang dari kalangan anggota dewan dan masyarakat Binjai pascasejumlah kejadian pengunjung over dosis narkotika

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sudah Dua Cewek Tewas OD dan Diperkosa di Tempat Itu, Tapi Diskotek di Deliserdang Ini Masih Buka
KOMPAS.COM
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Warga Desa Namurube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, mendesak agar aparat setempat segera menutup diskotek CF.

Desakan datang dari kalangan anggota dewan dan masyarakat Binjai pascasejumlah kejadian pengunjung over dosis narkotika, bahkan hingga tewas.

Diskotek CF milik mantan ketua OKP berinisial ST jadi sorotan, lantaran telah beberapa kali menelan korban dari kalangan pengunjung yang alami over dosis, bahkan teranyar ATN (22) tewas dengan dugaan usai menelan pil ekstasi sambil menikmati dentuman musik Disc Jokey.

Tak hanya kejadian dugaan over dosis, di Diskotik CF, sebelumnya gadis belia, HR (15) yang masih di bawah umur menjadi korban rudapaksa massal, hingga mengalami trauma berat.

Kasus ini mengendap tanpa kejelasan, meski sudah dilaporkan Hendra Gunawan (43) selaku ayah HR ke Polrestabes Medan, Selasa 5 Maret 2019 lalu sesuai nomor: 504/III/2019/SPKT Restabes Medan.

Baca: Setelah Sembunyi Semalaman, Ratusan Pengunjung Diskotek di Jakbar Akhirnya Menyerah

Menanggapi dua kejadian ini, anggota DPRD Sumut, Muhri Fauzi kalangan legislatif dari Daerah Pemilihan Binjai-Langkat mendesak agar aparat penegak hukum membuka mata, dan segera menutup Diskotek CF yang diduga lokasi peredaran narkotika dan transaksi seksual.

"Dengan kejadian ini, semestinya itu harus menjadi penguat untuk ditutupnya diskotek itu. Kenapa? Karena masyarakat juga sudah berulang kali menyampaikan aspirasinya agar menutup tempat hiburan tersebut," tegas Muhri Fauzi, Senin (12/8/2019)

Berita Rekomendasi

Muhri berharap pemerintah setempat dan aparat berwajib juga sadar dan menjadi kejadian ini yang terakhir kalinya.

ATN tewas meninggal dunia setelah kejang-kejang diduga korban
ATN tewas meninggal dunia setelah kejang-kejang diduga korban over dosis ekstasi usai dugem di diskotek CF perbatasan Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang. (Tribun Medan)

Setiap kepala daerah jangan saling lempar bola untuk menindak tegas lokasi yang melanggar hukum.

Baca: Diskotek dan Panti Pijat di Jakarta Dibuka, Pemprov DKI Siapkan Protokol Kesehatan

"Itu sudah jelas-jelas ada kejadian yang merugikan masyarakat. Ini bukan lagi soal Deliserdang atau Binjai. Tapi, bagi kepala daerah yang peduli terhadap masyarakatnya harus segera ambil sikap. Apalagi dekat dengan Binjai, wajar saja itu ditutup," katanya.

Tak hanya mengkrisi, Muhri akan melayangkan surat ke Bupati Deliserdang di Lubukpakam terkait keberadaan Diskotek Cafe Flower yang meresahkan masyarakat ini.

Dia juga akan berkoordinasi langsung ke pihak kepolisian sebagai aparat penegak hukum.

Baca: Jelang Berakhirnya PSBB, DKI Siapkan Protokol Kesehatan di Diskotek dan Griya Pijat

Warga Binjai, Benny diminta komentar mengaku resah dengan menjamurnya sejumlah diskotek di Kota Binjai. Pasalnya, di lokasi hiburan malam diskotek sudah menjadi rahasia umum peredaran narkotika dan penjajakan seks.

"Masyarakat Binjai resah dengan Diskotek di Binjai yang beroperasi tanpa penindakan, sudah berulang kali kejadian pengunjung over dosis, bahkan meninggal dunia. Pernah ada yang diperkosa ramai-ramai tapi pelakunya bebas berkeliaran. Polisi selama ini diam saja, seolah membiarkan diskotek merusak mental masyarakat," tukasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas