TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - Karena makam jenazah korban covid-19 tidak menghadap ke utara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lubuklinggau meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di kota ini agar membongkar makam jenazah pasien Covid-19.

Kejadian ini menyusul adanya keluhan dari masyarakat yang merasa proses pemakaman pasien Covid-19 di kota ini tidak menghadap utara, sehingga kepala korban tak menghadap arah kiblat dan tidak sesuai dengan ketentuan syariah Islam.

Namun, Dinas Pemukiman dan Perumahan (Disperkim) Kota Lubuklinggau selaku yang punya wewenang pemakaman Covid-19 menerangkan tidak akan melakukan pembongkaran.

Kabid Penerangan Jalan Umum, Pemakaman dan Pertamanan (PJUPP) Disperkim Kota Lubuklinggau, Misno, menegaskan tidak ada pembongkaran makam, melainkan hanya perbaikan saja.

"Yang ada kita lakukan penyempurnaan teknis terkait arah kepala jenazah. Lagi pula kalau harus dibongkar kasihan keluarganya," kata Misno.

Ia menyampaikan, saat rapat juga MUI sepakat kalau yang sudah tidak apa-apa tidak diperbaiki, namun untuk yang kedepan yang harus diperbaiki letak arah kepala jenazahnya.

"Selama ini penggalian pemakaman pasien Covid-19 menggunakan alat berat, hal itu yang membuat proses penggalian makamnya tidak sesuai menghadap kiblat," paparnya.

Kemudian terkait tempat pemakaman, ia mengatakan Pemkot sudah menyiapkan empat lokasi. Untuk wilayah Lubuklinggau Timur I dan Lubuklinggau Timur II di TPU Lestari.

"Di TPU seluas empat hektare lebih itu dibagi dua, untuk pemakaman biasa dan untuk pemakaman pasien Covid-19 dengan diberi jarak lebih kurang 150 meter.

Hingga kemarin sudah 12 jenazah yang dimakamkan dan ada dua lobang yang dipersiapkan untuk cadangan," ungkapnya.

Sementara tiga lokasi lainnya, untuk wilayah Lubuklinggau Utara di Kelurahan Petanang tepatnya di belakang SMAN 3 Lubuklinggau, lalu untuk wilayah Lubuklinggau Barat di belakang SMAN 9 serta untuk wilayah Lubuklinggau Selatan di Air Kati dan Binjai.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Makam Jenazah Covid-19 di Lubuklinggau tidak Dibongkar, Disperkim Sebut Cukup Perbaiki Arah Kepala