Perkembangan Teknologi, Dulu Bemo Jadi Primadona Kini Mulai Ditinggalkan
Saat ini kondisi angkutan umum di Kota Mataram ini menyedihkan. Jauh berbeda dengan tahun 1990-an
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Selly mengatakan, ke depan harus ada peremajaan sarana transportasi bemo ini. Jumlah armada juga harus bisa diperbanyak dengan rute yang lebih variatif menyasar seluruh kawasan Kota Mataram.
Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat juga bisa tertarik dan tergerak memanfaatkan bemo sebagai transportasi umum.
"Bila perlu rute lintasan bemo kuning nantinya diperluas. Harus ada peremajaan sehingga lebih menarik ke depan," katanya.
Dia menambahkan pihaknya juga mendorong agar moda transportasi bemo membentuk asosiasi untuk memudahkan pembinaan dari pemerintah.
Selly-Manan juga akan mendesain aplikasi digital khusus untuk transportasi umum di Kota Mataram.
Aplikasi online ini akan memudahkan para penumpang dan sopir angkot dalam bertransaksi, sehingga mengurai kemacetan.
Menurut Selly, aplikasi online juga akan digunakan sebagai wahana sopir angkot untuk menerima subsidi dari pemerintah daerah Kota Mataram.
Subsidi tersebut berupa biaya sewa angkot dan juga biaya tarif perjalanan bagi warga Kota Mataram.
Selly kemudian mengilustrasikan jika setoran angkot bemo per hari 40 ribu. Pemkot memberi subsidi 20 ribu per hari kali 150 angkot yg masih beroperasi. Maka subsidi pertahunnya tidak sampai 1 milyar.
"Dulu Pemprov NTB pernah program subsidi untuk maskapai penerbangan. Pemerintah pusatpun memberikan subsidi kepada Damri sebagai moda transportasi umum perintis. Peme Nah, skema ini akan kita terapkan untuk angkot di Kota Mataram. Tujuannya agar keberadaan angkutan umum ini tetap ada dan bisa menjadi moda transportasi publik di Kota Mataram," urainya.
Para sopir angkot merasa senang dengan harapan yang diberikan Selly Andayani. Mereka menaruh respek terhadap terobosan ide dan gagasan Hj Putu Selly Andayani yang dinilai memberikan secercah harapan baik bagi perubahan nasib angkot bemo kota.