Pria 61 Tahun Terkapar Tak Bernyawa di Jalan Raya, Diduga Akibat Kelelahan
Akibat meninggalnya korban belum dapat dipastikan, namun dugaan keluarga karena korban kelelahan karena setiap malam ke sawah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG - Geradus Bambu (61), warga Nio, Desa Hilihintir, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai meninggal usai jatuh terkapar di jalan raya di Kampung Nio, Desa Hilihintir, Minggu (13/9/2020) sekitar 07.00 Wita.
Geradus terjatuh dan tewas diduga karena kelelahan.
Kapolres Manggarai AKBP Mas Anton Widyodigdo SH SIK melalui Kasubag Humas Polres Manggarai Ipda Bagus Suhartono kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (13/9/2020) malam menjelaskan, kronologis kejadian berdasarkan keterangan para saksi Biata Lalos (61) dan Roni Hawan (32), Minggu (13/9/2020) sekitar pukul 07.00 Wita saksi Biata Lalos membersihkan rumput di sawah miliknya kurang lebih jaraknya 80 meter dari TKP.
Saat saksi berdiri dia melihat korban berjalan di jalan umum dan langsung jatuh terkapar di atas jalan.
Baca: PSK Kejang Lalu Tewas setelah Layani Pelanggan, Suami yang Diduga Jual Istri Nunggu di Kamar Lain
Selanjutnya Biata berteriak memanggil saksi Roni Hawan yang bertetangga sawah di lokasi Cambir untuk menolong korban dan kedua saksi menghampiri korban, namun korban ditemuai sudah tidak bernapas lagi.
Kemudian mereka mencari bantuan kendaraan dan membawa korban ke rumahnya di Kampung Nio, Desa Hilihintir.
Kemudian Babinkantibmas Bripka Arsel Liunima mendatangi TKP dan rumah duka untuk mengumpulkan bahan dan keterangan (Baket).
Selain itu, berkoordinasi dengan Puskesmas dimana pihak medis dalam hal ini Puskesms Narang meminta keluarga untuk korban dibawa ke Puskesmas guna memastikan diagnosa kematian korban.
Namun hal tersebut ditolak oleh keluarga korban, keluarga juga menolak untuk divisum.
Akibat meninggalnya korban belum dapat dipastikan, namun dugaan keluarga karena korban kelelahan karena setiap malam ke sawah untuk menjaga aliran air ke sawahnya di Cambir.
Korban belum pulang ke rumah, sejak Sabtu (12/9/2020) pukul 21.00 Wita korban pamit di istrinya Fransiska Ndaus untuk mengairi sawah miliknya di Cambir, Desa Cambir Leca.
Dikatakan Ipda Bagus, keluarga menerima kematian korban merupakan musibah dan tidak akan menuntut ke pihak lain sehigga akan bersedia membuat pernyataan penolakan visum/autopsi dari phak berwajib.
"Kami juga tetap mengimbau kepada keluarga korban saat jenazah korban disemayamkan dan dimakamkan nantinya, agar tetap mematuhi protokoler kesehatan di masa pandemi covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," kata Ipda Bagus.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Geradus Bambu Warga Hilihintir Manggarai Tewas Usai Jatuh di Jalan Raya Diduga Ini Penyebabnya