VIRAL Temukan Surat Bersih Diri dari G30S PKI Jadi Bungkus Bawang, Tertulis Tahun 1968
Baru-baru ini, sebuah surat yang menyatakan bersih diri dari peristiwa G30S PKI viral di media sosial.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, sebuah surat yang menyatakan bersih diri dari peristiwa G30S PKI viral di media sosial.
Hal itu diketahui pertama kali dari unggahan akun Twitter @initipis, Jumat (11/9/2020).
Dari unggahan itu terlihat, surat tersebut ditulis menggunakan mesin ketik dengan ejaan lama.
Bahkan, tertulis tahun 1968 dalam surat tersebut.
Pemilik akun @initipis menyebutkan, surat itu ditemukan dari bekas bungkus bawang yang dibeli oleh ibunya.
Hingga Senin (14/9/2020), unggahan itu telah di-retweet lebih dari 15,6 ribu kali dan disukai lebih dari 67,5 ribu kali.
Banyak warganet yang mempertanyakan soal kondisi kertas yang masih bagus dan tinta cetakan yang masih jelas.
Namun, ada juga yang menjelaskan, bahwa surat tersebut merupakan surat keterangan bebas dari keterlibatan G30S PKI, yang disebut Surat Keterangan Bersih Diri (SKBD).
Baca: VIRAL Video Wisudawan Menari Diiringi Lagu BLACKPINK di Hadapan Rektor, Begini Faktanya
Baca: Heboh Video Rombongan Pesepeda Masuk Tol Jagorawi Sampai Nekat Lawan Arus, Viral di Instagram
"Hmm kalau dilihat-lihat. Ejaan yg digunakan tempo Doeloe. Tp apa iya jikalau itu diketik tahun 68-an kertasnya masih se awet itu?"
"Dari tinta cetakan kok keliatan masih bagus gitu yaa. Apa emang sengaja baru dibuang sekarang (?)"
"kayanya sih disimpen lama gitu a, kaya diarsip atau semacamnya, terus lama2 dianggep udah ngga laku/ngga bernilai lagi jadinya dibuangnya baru2 ini makanya cetakannya masi bagus? mungkin gitu yak."
"Ini surat keterangan bebas dari keterlibatan G30S atau ortu kakek nenek bukan orang PKI. Namanya Surat Keterangan Bersih Diri (SKBD). Jadi ini buat keperluan administratif jaman Orde Baru, misal orang mau daftar PNS, daftar Polisi, datar kerja dll. Ya harus punya surat ini."
"Wah kualitas kertasnya ok punya nih. tahun 68 tapi masih belum lapuk Jempolan."
"Mungkin ini dokumen disimpan rapi sbg arsip di kodim setempat, dan mulai di buang karena sudah tidak bernilai lagi/kadaluarsa," demikian beberapa komentar warganet di akun Twitter @initipis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.