Mulyadi Ingin Perkuat Peran Ulama dalam Pemerintahan
Ulama punya kekuatan yang tidak dimiliki oleh yang lainnya, terutama dalam mencegah dan menyelesaikan masalah di tengah masyarakat
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Anggota DPR RI Mulyadi bersilaturahmi dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) H. Asli Sa'an.
Bertempat di kediaman H. Asli Sa'an, keduanya berbincang banyak tentang masalah keumatan di Sumbar dan Pessel.
Mulyadi yang juga Calon Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) ini datang menggunakan kemeja abu-abu dan peci hitam, disambut hangat oleh Buya Asli Sa'an.
Keduanya pun berbicara akrab tentang umat.
Ketua DPD Demokrat Sumbar ini mengatakan, peran ulama di Sumbar sangat kental.
Dia menyebut, ulama punya kekuatan yang tidak dimiliki oleh yang lainnya, terutama dalam mencegah dan menyelesaikan masalah di tengah masyarakat.
Baca: Gadis Bukittinggi, Salma Kemala Terpilih Jadi Duta Bahasa Sumbar 2020, Mahasiswi Universitas Riau
Baca: Terungkap Cara Restoran Padang Menggoreng Perkedel agar Tidak Hancur, Gampang Banget!
"Ulama itu punya kekuatan tersendiri dalam membina umat yang mungkin banyak hal yang tidak bisa diselesaikan oleh pihak lain, ulama tentu punya cara tersendiri," kata Mulyadi dalam keterangannya, Rabu (16/9/2020).
Kesempatan bertemu Buya Asli Sa'an sangat dimanfaatkan Mulyadi untuk mengetahui pandangan ulama tentang Sumbar ke depan.
Dia menilai, masukan ulama sangat penting untuk kemajuan Sumbar.
"Bertanya pada beliau, hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk kepentingan masyarakat Pesisir Selatan, khususnya dan masyarakat Sumbar pada umumnya," ujar Mulyadi.
Mulyadi berkomitmen, ke depan peran ulama harus diperkuat khususnya di pemerintahan.
Dia ingin masyarakat terutama generasi muda tertanam nilai-nilai agama.
"Kita berharap ke depan bisa lebih memberdayakan fungsi dari ulama," singkatnya.
Mulyadi mengatakan, nilai-nilai agama ke depan bukan hanya pemahaman kontekstual saja.
Jauh dari itu, harus masuk menjadi kebiasaan yang diterapkan sehari-hari oleh masyarakat.
Hal itu sesuai dengan falsafah hidup masyarakat Minangkabau Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah.
Mulyadi ingin falsafah itu tetap dijaga dan diperkuat untuk pengamalannya.
"Bagaimana bisa menerapkan nilai-nilai agama dalam perilaku sehari-hari. Bukan hanya sekadar teori, tapi bagaimana penerapan dalam perilaku sehari-hari," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.