Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

16 Orang Terjangkit Corona karena Arisan RT, Warga yang Terinfeksi Diam-diam Keluar Rumah

Salah satu RT di dalamnya menggelar kegiatan arisan yang diduga jadi awal penularan corona pada 16 orang di satu blok tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 16 Orang Terjangkit Corona karena Arisan RT, Warga yang Terinfeksi Diam-diam Keluar Rumah
Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Uji swab Covid-19 kembali dilakukan hingga hari ini di salah satu RT pada Pedukuhan Tlogolelo, Kalurahan (desa) Hargomulyo, Kapanewon (kecamatan) Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Akhir pekan lalu, sebanyak 30 orang menjalani usap tenggorokan.

Warga masih menunggu hasilnya.

"Hari ini kembali ada enam (swab). Kami berharap hasilnya negatif," kata anggota Satgas Penanganan Covid-19 Hargomulyo, Taufik Aji via telepon, Senin (21/9/2020).

Tlogolelo mengejutkan banyak pihak.

Salah satu RT di dalamnya menggelar kegiatan arisan yang diduga jadi awal penularan corona pada 16 orang di satu blok tersebut.

Baca: Gara-gara Ikut Arisan RT, 16 Orang Positif Covid-19

Mayoritas memang pasien tanpa gejala (PTG).

Berita Rekomendasi

Mereka sempat menjalani isolasi mandiri di rumah lantaran rumah sakit rujukan Covid-19 sudah over kapasitas.

Seiring waktu dan kesembuhan pasien RS, warga yang tadinya isolasi mandiri pun bisa menjalani isolasi di RS.

Taufik menilai, warga setempat cukup sigap, mulai dari membantu maupun melakukan pengawasan.

Namun, isolasi mandiri tentu tidak mudah.

Terlebih, bila jumlahnya sangat banyak seperti salah satu RT di Tlogolelo ini.

Tantangan muncul dari tetangga wilayah.

Warga yang bersebelahan wilayah ada yang menunjukkan penolakan, meminta warga di wilayah tertular untuk libur ke sawah, hingga ada toko yang meminta karyawan yang berasal dari Tlogolelo untuk libur sementara waktu.

Taufik mengungkapkan, hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi mengingat bisa diselesaikan lewat musyawarah dan mufakat.

Karenanya ia berharap ada campur tangan pemerintah.

"Sudah muncul penolakan dari warga. Seperti halnya sempat terjadi "pengusiran" di sawah oleh warga lain pedukuhan yang beda kecamatan. Mereka (sementara) tidak boleh melakukan kegiatan di situ. Karena itu kami mengharap bantuan dari kabupaten bisa mediasi hal tersebut,” kata Taufik.

Kerumitan pengawasan isolasi mandiri tidak hanya itu.

Warga masih saja bertemu dengan penderita yang ngeyel.

"Ada (PTG) yang sempat keluar lewat jalan kebun belakang, sepedanya dituntun. Katanya mau jualan ayam di pasar. Untung kami tahu dan mengingatkan, lantas dia kembali. Setelah lama, kemarin ketemu di jalan provinsi arah Purworejo naik sepeda. Katanya, habis nyari obat karena tidak enak badan," kata Taufik.

Karena banyak kerumitan yang dihadapi warga, ia berharap mereka yang telah dinyatakan positif bisa segera diisolasi di RS.

Rumah sakit sendiri tengah overload.

Namun, bila di tengah warga malah akan lebih sulit lagi.

"Harapannya segera diisolasi di RS," kata Taufik.

Dukuh (kepala dusun) Tlogolelo, Wisnu Broto mengungkapkan, pekerjaan rumah terberat Tlogolelo adalah persoalan membangkitkan kembali perekonomian warga dan memperbaiki nama baik.

Tidak mudah membuat warga lain menerima.

Karenanya, ia juga menilai, salah satu jalan terbaik adalah penderita segera dilarikan ke RS.

Untungnya, Sabtu lalu, tersisa sembilan orang yang menjalani isolasi.

"Sekarang sudah terkendali. Sisa lima orang yang masih menjalani isolasi mandiri. Lainnya sudah di rumah sakit," kata Wisnu via telepon.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "16 Orang Terjangkit Covid-19 karena Arisan RT, Warga "Diusir" Saat Kerja di Sawah"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas