Terungkap Motif Anak Bantai Ayah dan Ibu hingga Sekarat, Naik Pitam gara-gara Tak Mau Jualan Bubur
Adi tega menggorok korban, Yasin (70) dan Muripah (65) karena tak mau berjualan bubur.
Editor: Ifa Nabila

TRIBUNNEWS.COM - Pemuda bernama Adi Murdiyanto Hermanto (27) nekat membantai ayah dan ibunya hingga keduanya sekarat.
Peristiwa penganiayaan ini terjadi di rumah, daerah Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (26/9/2020) sekitar pukul 21.00 WIB.
Adi tega menggorok korban, Yasin (70) dan Muripah (65) karena tak mau berjualan bubur.
Baca: Anak Bantai Ayah dan Ibu hingga Sekarat, Tetangga: Pelaku Tidak Gangguan Jiwa, Tiap Hari Jual Bubur
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Rifaldhy mengatakan, perkembangan terkait kasus seorang anak yang melakukan penganiayaan terhadap kedua orang tuanya.
"Hasil pendalaman kita dari serangkaian penyelidikan itu menyimpulkan bahwa yang bersangkutan ini emosional," ungkapnya di Mapolres Mojokerto, Senin (28/9/2020).
"Ada kekesalan pelaku terhadap orang tuanya," sambung dia.
Faldhy menyebut, motif penganiayaan sadis ini dipicu persoalan sepele.
Baca: Foto Bugil Ibu Muda Disebar Mantan Pacar ke Teman hingga Guru, Anaknya yang Masih ABG Lapor Polisi
Pelaku kesal dengan kedua korban lantaran keinginannya untuk bekerja di pabrik pengolahan kayu Kabupaten Sidoarjo dilarang oleh orang tuanya.
Pelaku awalnya bekerja sebagai tukang bubur keliling yang menyiapkan buburnya itu biasanya adalah ibunya.
Namun belakangan ini, pelaku memang sudah tidak mau bekerja menjadi tukang bubur lagi.
Pelaku naik pitam lantaran kedua orang tuanya tetap bersikukuh melarang dia untuk bekerja ke luar kota sehingga terjadi penganiayaan tersebut.
"Pelaku minta untuk kerja di Sidoarjo sementara orang tuanya itu tidak berkeinginan demikian," ungkap dia.
"Ini yang menjadi kesalahan munculnya emosi kemudian tersangka akhirnya melakukan penganiayaan terhadap kedua orang tuanya," bebernya.
Baca: Wajah Mirip Ayah, Balita Disiksa Pacar Ibunya Selama 2 Tahun hingga Tewas, Kulit Disobek Pakai Kuku
Masih kata Faldhy, serangkaian penyidikan pelaku juga melibatkan pemeriksaan saksi dari keluarga termasuk korban dan tetangga korban.