Program Taman Nusatera Berdayakan Petani dan Nelayan Perkuat Ekosistem Korporasi
gagasan Presiden Joko Widodo itu sejalan dengan program pemberdayaan ribuan petani, Taman Nusatera
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Acara launching Taman Nusatera berjalan lancar. Kami mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang turut mendukung terutama Pak Danrem," tandas Yusuf.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian/lembaga agar memperkuat ekosistem yang kondusif bagi pengembangan korporasi petani dan korporasi nelayan.
Menurut Presiden, perkuatan itu bisa dilakukan melalui regulasi yang dibuat.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Korporasi Petani dan Nelayan dalam mewujudkan Transformasi Ekonomi melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/10/2020).
"Sekali lagi, yang kita perkuat adalah ekosistem bisnisnya yang dilakukan secara terpadu. Melalui penyiapan regulasi yang mendukung ke arah itu," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyadari bahwa model korporasi petani dan nelayan saat ini, tak berjalan optimal.
"Saya melihat implementasi model korporasi petani dan nelayan belum berjalan optimal di lapangan," kata Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan, bahwa sudah terbentuknya kelompok-kelompok petani dan nelayan.
Tetapi, belum terbangun sebuah model bisnis yang memiliki ekosistem yang bisa dilink-an atau disambungkan.
"Mungkin dengan BUMN atau mungkin dengan swasta besar," jelas Jokowi.
Kepala Negara pun menegaskan, bahwa petani dan nelayan perlu didorong untuk berkelompok dalam jumlah yang besar dan berada dalam sebuah korporasi. Sehingga memiliki economic scale.
"Sehingga diperoleh skala ekonomi yang efisien yang bisa mempermudah petani dan nelayan dalam mengakses pembiayaan, mengakses informasi, mengakses teknologi dan meningkatkan efisiensi maupun bisa memperkuat pemasarannya," ucap Jokowi.