Demo Penolakan UU Cipta Kerja di Medan Ricuh, Massa Lempari Petugas di Depan Gedung DPRD
Demo penolakan UU Cipta Kerja terjadi di beberapa daerah Indonesia. Sejumlah pelajar pun ikut di Kota Medan pada Kamis (8/10/2020).
Editor: Miftah
![Demo Penolakan UU Cipta Kerja di Medan Ricuh, Massa Lempari Petugas di Depan Gedung DPRD](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demo-tolak-uu-cipta-kerja-di-medan-berujung-rusuh_20201008_205705.jpg)
TRIBUNNEWS.COM- Demo penolakan UU Cipta Kerja terjadi di beberapa daerah Indonesia.
Sejumlah pelajar pun ikut di Kota Medan pada Kamis (8/10/2020).
Demo di Medan ricuh hingga menyebabkan petugas menjadi korban pelemparan.
Pelajar yang bergabung dengan ratusan buruh pun diduga melempari petugas keamanan, hingga mereka menjadi korban.
Kericuhan terjadi di depan gedung DPRD Sumatera Utara.
Sebelumnya seorang polwan menjadi korban pelemparan, polisi yang bertugas di Satuan Sat Sabhara juga menjadi korban.
Personel polisi tersebut digotong rekannya.
Sementara korban yang dibopong rekannya tampak lemas tak berdaya.
Baca: Demo Tolak UU Cipta Kerja di 7 Daerah Berlangsung Ricuh, Bakar Ban hingga Pengrusakan Gedung DPRD
Baca: KPK Jebloskan Penyuap Mantan Hakim Tipikor Medan ke Lapas Surabaya
Baca: Gelombang Demo Tolak UU Cipta Kerja: Blokade Jalan di Bekasi, Ricuh Medan, Hingga Jebol DPRD Malang
![Petugas kepolisian melepaskan tembakan gas air mata ke arah pengunjuk rasa saat aksi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law di depan Gedung DPRD Sumut, Medan, Kamis (8/10/2020). Aksi demontrasi dari berbagai lembaga di Medan tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demo-tolak-uu-cipta-kerja-di-medan-berujung-rusuh_20201008_205709.jpg)
Petugas kepolisian terus mengimbau kepada para pengunjuk rasa agar menyampaikan aspirasinya dengan tertib.
"Yang melakukan pelemparan bukan orang Medan. Orang Medan tidak anarki. Medan rumah kita bersama," ucap petugas.
Pantauan Tribun Medan di lokasi, pagar DPRD Sumut terus digoyang oleh massa.
Tidak hanya itu, pagar besi terlihat dalam keadaan rusak.
Sementara, petugas kepolisian menyemprotkan air dan menembakkan gas air mata.
"Tolong jangan anarkis. Semua ada hukumnya. Sampaikan aspirasi dengan suportif," kata petugas dengan menggunakan alat pengeras suara.
Sementara, massa yang melempar batu telah berpindah ke dalam Lapangan Benteng.
(Muhammad Fadli Taradifa/t r i b u n-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Aksi Demo Penolakan UU Omnibus Law di DPRD Sumut Ricuh, Polisi Jadi Korban Pelemparan Bertambah