Rusak Kendaraan Polisi saat Demo Tolak Omnibus Law, Pelajar di Palembang: Saya hanya Ikut-ikut Saja
Ikut dalam demo tolak Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di Palembang, sejumlah pelajar mengaku hanya ikut-ikutan.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Ikut dalam demo tolak Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di Palembang, sejumlah pelajar mengaku hanya ikut-ikutan.
Pengakuan itu dipeoleh setelah petugas berhasil mengamankan enam pelaku perusakan kendaraan aparat kepolisian saat aksi unjuk rasa, Kamis (8/10/2020).
Keenam pelaku tersebut diamankan di Polrestabes Palembang, Jumat (9/10/2020).
R (16) siswa kelas dua SMK di Kota Palembang mengaku kalau pada saat kejadian ia tengah duduk-duduk bersama dengan temannya.
"Pada saat itu kami tiba-tiba disiram water canon, lalu kami membalasanya dengan melempar kayu."
"Namun, kayu yang kami lempar berbalik ke arah kami sehingga kami melempari water canon tersebut dan mobil aparat menggunakan batu," ujar R warga Kecamatan Talang Kelapa Palembang, Jumat.
Baca: Perusak 3 Mobil Polisi Saat Demo di Palembang Bukan Buruh ataupun Mahasiswa
Baca: Demo Anti UU Cipta Kerja di Palembang Ricuh: Mobil Polisi hingga Motor Wartawan Rusak
R menuturkan, sebenarnya ia juga tak mengetahui massa sedang berdemo masalah apa.
"Saya dan teman saya dijemput anak-anak kuliahan menggunakan motor dan anak kuliahan yang juga merupakan teman kami itu mengatakan kalau ini demo demi masa depan kita dan saya hanya ikut-ikut saja," katanya.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji didampingai Kasat Reskrim AKBP Nuryono mengatakan dari kegiatan dua hari pengamanan demo di DPRD kota ada enam pelaku perusakan kendaraan.
"Ada tiga unit mobil polisi yang mengalami kerusakan, diantaranya mobil Polda Sumsel mobil Provos Polda, Fasilitas umum dan mobil ambulance saat tengah berjaga di TKP," ujar Anom.
Untuk kerusakan sendiri bisa lihat vidio diberbagai media sosial.
Lanjut Anom menuturkan, saat ini ke enam pelaku peruskan tersebut diamankan di Polrestabes Palembang.
"Enam pelaku saat ini kita amankan untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut," tutupnya.
Diketahui dari keenam pelaku empat merupakan pelajar dan dua baru tamat sekolah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.