Dua Mahasiswi Keperawatan di Aceh Terbakar Hidup Hidup, Begini Kronologinya
Rumah yang terbakar itu berlokasi di Jalan Residen Danubroto, Dusun Kurnia, Desa Kayee Jato (belakang Kompleks Perumahan BRI)
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Misran Asri dan Nasir Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Dua mahasiswi Akper Fakinah, Banda Aceh tewas karena terjebak di lantai II rumah Keuchik Kayee Jato, Kecamatan Bandaraya, Kota Banda Aceh, yang terbakar, Sabtu (10/10/2020) sekitar pukul 04.30 WIB.
Ketua RAPI Bandaraya, Munadi/JZ01BNR didampingi relawannya di lapangan, Nazaruddin/JZ01BZD menginformasikan, kedua mahasiswi Akper Fakinah yang meninggal itu bernama Zahara (20) asal Julok, Aceh Timur dan Riana Safitri (20) asal Saree, Aceh Besar.
Rumah yang terbakar itu berlokasi di Jalan Residen Danubroto, Dusun Kurnia, Desa Kayee Jato (belakang Kompleks Perumahan BRI).
Keuchik Kayee Jato, Murhaban bersama keluarganya selamat pada musibah itu. Namun dua mahasiswi yang kos di rumahnya sejak sekitar seminggu lalu diduga terjebak di lantai atas dan ditemukan meninggal.
“Jenazah kedua korban dievakuasi ke RSUZA,” kata Nazaruddin.
Pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus itu.
Baca: Bukan Kebakaran, Pabrik Semen di Cilacap Berasap karena Luapan Debu
Api berhasil dikuasai oleh tim damkar Kota Banda Aceh sekitar pukul 05.30 WIB termasuk memblokir kobaran ke rumah lainnya.
Rumah Keuchik Kayee Jato berkonstruksi permanen dilengkapi bangunan lantai II yang dihuni mahasiswi kos.
Di sampingnya juga ada bangunan lain berkonstruksi kayu milik Pak Keuchik yang difungsikan sebagai tempat pengajian dan usaha perabot, juga ikut terbakar.
Baru Menghuni 2 Minggu
Dua mahasiswi Akper Fakinah yang meninggal dunia saat kebakaran melanda rumah Murhaban (41) Keuchik Kayee Jatoe, Kecamatan Bandaraya, Banda Aceh, baru tinggal 12 hari di sana.
Menurut Murhaban, kedua mahasiswi Akper Fakinah yang tinggal di lantai dua rumahnya itu, sebelumnya tinggal di Geuceu Iniem, masih dalam Kecamatan Bandaraya.
Berhubung kost yang sebelumnya ditempati dua gadis ini di Geuceu Iniem sudah terlalu ramai, sehingga keduanya memilih meminta kost di rumah Keuchik Murhaban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.