Longsor di Karangasem Bali, Seorang Warga Tewas, Satu Lainnya Luka Ringan
Di samping berdampak pada korban jiwa, tanah longsor juga mengakibatkan dua rumah warga mengalami rusak berat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Musibah tanah longsor mengakibatkan satu warga Karangasem, Bali meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (10/10/2020), pukul 09.00 waktu setempat.
"Sementara satu warga lainnya menderita luka ringan," Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam siaran pers BNPB.
Menurutnya, warga meninggal dunia telah berhasil dievakuasi, sedangkan korban yang mengalami luka ringan telah dirawat di Puskesmas Rendang.
"Kejadian berlokasi di Desan Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem melakukan penanganan darurat setelah mendapatkan informasi atas kejadian tersebut," tuturnya.
Di samping berdampak pada korban jiwa, tanah longsor juga mengakibatkan dua rumah warga mengalami rusak berat.
BPBD juga melaporkan adanya satu ruas jalan antar desa tertimbun longsor.
BPBD dan dinas setempat telah mengerahkan alat berat untuk pembersihan material longsor maupun pohon yang tumbang.
Baca: Tertimbun Longsor, Jasad Dadong Beji Hanya Terlihat Kepalanya, Warga Lainnya Dilaporkan Hilang
"Pascakejadian, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Karangasem segera melakukan kaji cepat di lapangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait," katanya.
Pejabat sementara Bupati Karangasem yang ditemani Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem meninjau lokasi terdampak bencana.
Kondisi sore kemarin sekitar pukul 17.00 waktu setempat, cuaca hujan dengan intensitas ringan masih berlangsung.
Sedangkan kronologi kejadian pagi tadi, hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu pemicu peristiwa tanah longsor.
Wilayah Karangasem merupakan salah satu kawasan dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori kelas sedang hingga tinggi.
Berdasarkan analisis InaRISK, total kecamatan dengan potensi tersebut berjumlah 8 kecamatan dengan jumlah cakupan luas hingga 36.722 hektar.