Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dibunuh saat Lawan Pemerkosa Ibu, Rangga Ternyata Baru 2 Minggu Tinggal Bersama sang Bunda

Sebelum tewas melawan pemerkosa ibunya, Rangga (9) ternyata baru dua minggu tinggal bersama sang ibu, Dn di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Dibunuh saat Lawan Pemerkosa Ibu, Rangga Ternyata Baru 2 Minggu Tinggal Bersama sang Bunda
Ist/Serambinews.com
korban dan pelaku pembunuhan di Aceh Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebelum tewas melawan pemerkosa ibunya, Rangga (9) ternyata baru dua minggu tinggal bersama sang ibu, Dn di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Sebelumnya, Rangga tinggal bersama sang ayah, Fadli dan adiknya di Medan Selayang.

Fadli mengatakan, saat itu sebenarnya ia berat untuk melepas Rangga pergi bersama ibunya.

Namun, lantaran Rangga terus merengek, Fadli pun tak bisa berbuat apa-apa selain mengizinkan putranya itu pergi bersama sang ibu.

Mendengar kabar putranya meninggal dunia akibat dibunuh pemerkosa sang mantan istri, Fadli Fajar tak kuasa menahan tangis.

Sambil berurai air mata, Fadli Fajar pun mengenang sosok Rangga, putra sulungnya yang pantas dijuluki pahlawan cilik dari Aceh.

Betapa tidak, meski masih belia, Rangga tak ragu melawan Samsul Bahri yang kala itu nekat memperkosa sang ibu, DN

Berita Rekomendasi

Namun sayang, nyawa Rangga tak mampu tertolong setelah berkali-kali dibacok oleh Samsul Bahri.

Diwartakan sebelumnya, kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Aceh Timur sempat membuat heboh.

Adalah Samsul Bahri, pria yang tega memerkosa seorang ibu muda.

Tak hanya memperkosa, Samsul Bahri juga nekat membunuh anak korbannya.

Baca juga: Rangga Bocah yang Lawan Pemerkosa Ibunya Tewas Dibacok Berkali-kali, Ternyata Sempat Diminta Lari

Kasus pembunuhan bocah berinisial Rangga atau R (9) itu bermula saat ibunya, D menjadi korban pemerkosaan Samsul Bahri (36).

Akibat pemerkosaan itu, D mengalami luka-luka karena sempat melawan.

Sementara anaknya, R, bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD ini tewas dengan cara mengenaskan di tangan Samsul Bahri.

R tewas setelah berusaha membantu ibunya dari aksi bejat Samsul Bahri.

Ia pun menjadi korban kebiadaban Samsul Bahri dan tewas dengan luka penuh tusukan.

Setelah jasadnya sempat dibuang oleh pelaku, polisi akhirnya menemukan R di dekat sungai.

Jenazah R kemudian dimakamkan pada Minggu (11/10/2020), di TPU Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Polisi melakukan Olah TKP di rumah Dina, ibu muda yang mengaku diperkosa di rumahnya Desa Alue Gadeng Gampong, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh.
Polisi melakukan Olah TKP di rumah Dina, ibu muda yang mengaku diperkosa di rumahnya Desa Alue Gadeng Gampong, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. (Istimewa/Serambi Indonesia)

Mengetahui kabar bahwa putranya telah tiada, Fadli Fajar langsung menangis.

Fadli bercerita bahwa Rangga baru dua minggu tinggal bersama ibunya, Dn, di Kecamatan Birem Bayeun Aceh Timur.

Ya, sejak berpisah dengan Dn dua tahun lalu, Rangga bersama sang adik memang tinggal bersama dirinya di Medan Selayang.

"Tanggal 19 September 2020 lalu, saya baru saja merayakan ulang tahun almarhum yang genap berusia 10 tahun," ujar Fadli sambil menangis.

Berapa hari setelah merayakan ultahnya yang ke-10, ibu Rangga, Dn, datang ke rumahnya di Medan Selayang dengan maksud membawa Rangga ke Aceh.

Kala itu, Fadli mengaku berat melepas kepergian putra pertamanya itu.

“Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut. Akhirnya saya mengizinkannya,” imbuhnya.

Baca juga: Dibunuh Saat Tolong Ibunya yang Hendak Diperkosa, Nama Rangga Trending dan Kondisi Ibundanya Kini

Baca juga: Sosok Rangga Bocah yang Tewas Melawan Pemerkosa Ibunya, Pandai Mengaji & Kerap Dapat Ranking

Karena itu, ia sempat kaget dan tak percaya mendengar kabar anaknya itu telah meninggal dunia.

"Saya hampir tak percaya mendengar kabar Rangga meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar Fadli.

"Saya dapat kabar bahwa sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku. Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," imbuhnya lagi.

Dikutip dari SerambiNews.com (grup Tribunnews), Fadli tak kuasa menahan laju air matanya kala mengingat sosok anak kesayangannya, Rangga.

Diakui Fadli, Rangga adalah anak yang cerdas.

Berbeda dari anak seusianya, Rangga adalah sosok yang periang namun teguh kala berpendirian.

Saking cerdasnya, Rangga diakui Fadli kerap mendapat peringkat 1 dan 2 di kelasnya.

Bukan cuma pandai dari segi akademik, Rangga juga diakui Fadli adalah anak yang cakap dari segi agama.

Terbukti, di usianya yang belia, Rangga sudah pandai membaca Al Quran.

"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas. Bahkan sekarang Ia sudah mampu membaca Alquran," kenang ayahnya menangis sedih.

Kini, Fadli Fajar telah mengikhlaskan kepergian anak kesayangannya itu.

"Allah SWT lebih sayang kepadanya, sehingga memanggilnya duluan dari pada kami. ‘Selamat jalan nak, kami akan selalu merindukanmu nak’," ucap ayahnya kembali menangis.

Aksi heroik Rangga yang membela ibunya saat diperkosa belakangan menjadi perbincangan.

Nama Rangga pun bertengger di deretan trending di media sosial.

Publik dibuat kagum dengan aksi Rangga yang sampai meregang nyawa demi membela ibunya dari tangan pemerkosa, Samsul Bahri.

Kronologi kejadian

Sebelumnya, informasi dihimpun Serambinews.com, perbuatan keji tersangka ini dilakukan di rumah korban yang agak terasing dari rumah warga lainnya, Sabtu (10/10/2020) diperkirakan dini hari.

Persisnya rumah korban itu berada di tengah perkebunan sawit warga.

Saat itu, tersangka datang ke rumah korban hendak memerkosa D, tetapi R kemudian terbangun dan berniat membantu ibunya.

Namun tersangka yang masih sekampung dengan korban langsung memarang R di bagian dada dan perut (sesuai keterangan ibu korban).

Sedangkan ayah korban waktu itu tidak ada di rumah, ia sedang bekerja mencari nafkah buat keluarganya di sungai.

R adalah putra D yang masih duduk di kelas 2 SD.

Setelah memuaskan nafsu bejatnya itu kepada D, korban yakni D diikat oleh pelaku.

Sedangkan jasad R dimasukkan tersangka ke dalam karung dan dibawa ke arah sungai.

Saat tersangka lengah, D berhasil melepaskan ikatan di tangannya dan kabur mencari pertolongan ke permukiman warga sekitar.

Namun saat aparat kepolisian bersama warga pagi Sabtu itu datang ke lokasi sekitar sungai, jasad R sudah tak ada lagi.

Baca juga: Ayah Menangis Kenang Rangga yang Tewas di Tangan Pemerkosa Ibunya : Juara Kelas Pandai Mengaji

Pelaku Ditangkap

TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com, Kurang dari 24 jam, polisi berhasil menemukan persembunyian pelaku yang saat itu diketahui berada di lapangan Sepakbola Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem, Aceh Timur, Minggu.

Saat hendak ditangkap, pelaku berusaha melawan dengan menggunakan parang.

Karena kondisi tersebut, petugas akhirnya terpaksa menembak kaki pelaku untuk melumpuhkannya.

“Terpaksa ditembak bagian kaki tiga kali. Dia berusaha melawan petugas dengan parang di tangannya,” kata Arief.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kini sudah ditahan di Mapolres Langsa.

Pelaku saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh polisi.

Pelaku Pernah Divonis Seumur Hidup

Tersangka Samsul Bahri (41), pelaku pembunuhan terhadap Rangga, bocah sembilan tahun, dan pemerkosa ibu si bocah, Dn (28) pernah divonis penjara seumur hidup.

Ia menjadi terdakwa kasus pembunuhan yang dia lakukan sebelumnya di Pekanbaru, Riau.

Samsul Bahri menceritakan, tahun 2005 silam pernah merantau ke Pekanbaru.

Suatu malam, ia terlibat perkelahian dengan seorang pria di sebuah tempat hiburan.

Samsul menusuk pria tersebut hingga tewas.

Atas kasus pembunuhan itu dia dijatuhi vonis hukuman seumur hidup.

Namun dirinya memperoleh grasi dari pemerintah sehingga hukumannya menjadi 20 tahun penjara.

"Saya masuk penjara karena menusuk orang hingga meninggal di tempat hiburan di Pekanbaru sekitar tahun 2005," ungkap Samsul Bahri kepada awak media dalam konfrensi pers yang digelar Polres Langsa, Selasa (13/10/2020).

Konferensi pers dipimpin oleh Kasat Reskrim, Iptu Arief S Wibowo SIK, didampingi Kapolsek Birem Bayeun, Iptu Eko Hadianto, dan Kanit Tipikor, Ipda Narsyah Agustian SH.

Awalnya, Samsul Bahri dipenjara di LP Pekanbaru namun tahun 2009 dia dipindahkan ke LP Tanjung Gusta, Medan.

(TribunnewsBogor.com/Khairunnisa)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Curhat Pilu, Ayah Kenang Rangga yang Tewas di Tangan Pemerkosa Ibunya : Juara Kelas Pandai Mengaji

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas