Drama Si Kembar Bertemu Setelah 20 Tahun Terpisah, Berikut Cerita Trena dan Treni
Lalu kakak saya bilang nama orangtua (asuh) saya siapa, dan saya syok kok bisa tahu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Masa lalu Treni Fitriyana atau Elis Treni Mustika (25) akhirnya mengetahui masa lalu dan keluarga kandungnya.
Rahasia yang tadinya dipegang erat oleh ibu angkatya pun terbongkar, setelah tak sengaja ditemukan oleh saudara kembarnya Euis Trena Mustika.
Sejak bayi mereka terpisah, sampai akhirnya sebuah aplikasi media sosial TikTok mempertemukan mereka berdua.
Saat itu keduanya berpisah saat keluarganya masih tinggal di Ambon, Maluku.
Pertemuan itu pun terjadi tanpa sengaja.
Treni awalnya menggunakan akun TikTok hanya untuk mengisi waktu luang.
Video TikTok Treni tidak sengaja dilihat oleh tetangga Trena.
Baca juga: Menanti Bertemunya Trena dan Treni, Sang Ayah Menangis, Kembar Bertemu Setelah Ibu Telah Tiada
"Tetangga Trena memuji Trena 'kok bikin TikTok bagus-bagus', padahal Trena jarang membuat video," ungkap Treni.
Saat itu Trena hanya menganggap jika itu hanya orang yang mirip dengannya.
"Kemudian ada tiga orang yang bilang ke Trena kalau ada yang bikin video mirip dia. Lalu tetangga-tetangga Trena ngecek media sosial aku, karena saya juga berjualan online, jadi ada kontak saya yang tercantum." kata Treni.
"Kemudian kakak-kakak dan Trena ngontak aku semua," sambung Treni.
Awalnya, kakak kandung Treni mengontak untuk bertanya soal produk.
"Setelah itu tanya lebih lanjut, dia tanya hal pribadi, tanya nama saya siapa, nama orangtua saya siapa.
Baca juga: Cerita Dua Wanita Kembar Terpisah Saat Rusuh Ambon, Bertemu Lagi Setelah Lihat Aplikasi TikTok
Saya awalnya hanya cuek, karena saya merasa tidak kenal dan takut kalau penipuan.
Lalu kakak saya bilang nama orangtua (asuh) saya siapa, dan saya syok kok bisa tahu," jelas Treni.
Kemudian, kakak Treni mengirimkan foto KTP Trena.
"Di situ saya lihat wajahnya sangat mirip dengan saya, tapi tanggal lahirnya berbeda.
Saya masih nggak percaya, saya pikir hanya mirip, saya juga nyuekin saudara kembar saya," ungkapnya.
Kemudian, Treni diminta untuk memeriksa Facebook milik Trena.
"Pas saya cek bener-bener mirip, dari gaya foto, cara berjilbab, dan lain-lain," kata Treni.
"Saya syok, kaget, ngerasa seneng iya, badan panas dingin, sama kakak-kakak dibilangin 'kamu itu adik aku'," ungkap Treni.
Hal itu dirasakan Treni karena rahasia tersebut tidak pernah disampaikan kepadanya.
"Kemudian sama kakak disuruh konfirmasi sama ibuk (asuh), karena saya tidak mau langsung bertanya dan takut kalau beliau syok, saya bilang ke kakak agar bapak (kandung) untuk bertanya langsung ke ibuk, orangtua ke orangtua," ungkap Treni.
"Akhirnya mereka komunikasi, ibuk juga kaget, syok, dan ibuk masih bilang saya enggak mau kehilangan anak," lanjutnya.
Siapa sebenarnya Treni dan Trena?
Berikut uraiannya:
1. Diadopsi usia 2 bulan
Rini (61) ibu asuh Treni mengaku mengadopsi saat dia berusia dua bulan.
"Saya merawat Treni sejak bayi, kira-kira usia dua minggu atau dua bulan. Tahunnya, antara 1995 atau 1996," kata orang tua asuh Treni, Rini (61), di rumahnya, Dusun Ringinanom, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Selasa (20/10/2020).
Rini mengatakan ketika itu masih bersama suami, Misranto dan keluarga tinggal di Ambon, Maluku.
Rini mendengar kabar dari tetangga ada orang melahirkan anak kembar dan bayinya ditawarkan untuk dirawat orang lain.
"Di sana (Ambon), saya jualan. Tetangga memberitahu ada orang melahirkan dan anaknya ditawarkan dirawat orang lain. Saya tanya, anaknya laki-laki apa perempuan? Dia bilang perempuan. Saya langsung ke rumah orang tuanya untuk mengambil anaknya. Angan-angan saya dulu siapa tahu anak ini kalau besar bisa merawat saya," ujar Rini.
Rini sebenarnya sudah punya dua anak. Tapi, kedua anaknya laki-laki.
Maka itu, dia tertarik untuk merawat anak perempuan itu.
"Awalnya, saya ingin membawa Trena (saudara kembar Treni). Tapi, ternyata Trena mau dirawat saudara orang tuanya. Akhirnya saya membawa Treni," katanya.
Rini sempat merawat Treni selama satu tahun di Ambon.
Ketika masih di Ambon, Rini masih komunikasi dengan orang tua Treni, Aceng.
2. Dibawa ke Blitar usia 1,5 tahun
Setelah Treni berusia sekitar 1-1, 5 tahun, Rini mengajaknya pulang ke Blitar.
"Saya pulang ke Blitar hanya dengan Treni. Suami dan dua anak saya masih di Ambon. Awalnya, Treni saya bawa pulang ke rumah asal saya di Kesamben, Blitar. Sekarang tinggal di Kademangan. Sejak itu, saya tidak komunikasi dengan keluarga Pak Aceng. Karena ketika itu masih jarang HP," ujarnya.
Meski tidak lahir dari rahimnya, Rini merawat Treni dengan baik.
Dia membesarkan Treni dengan penuh kasih sayang.
Rini juga menyekolahkan Treni hingga lulus SMA. Rini bekerja serabutan untuk membesarkan Treni.
"Saya sangat sayang dengan Treni. Dia sudah seperti anak kandung saya sendiri. Saya tidak pernah memarahinya," katanya.
Saat Treni mengetahui bukan anak kandungnya, Rini juga berusaha ikhlas. Dia pun akhirnya menceritakan asal usul Treni.
"Akhirnya saya menceritakan semua ke Treni kalau dia memang bukan anak kandung saya. Saya juga bilang ke Treni setelah tahu soal ini dia boleh memilih tetap tinggal bersama saya atau keluarga aslinya. Ketika saya bilang begitu, Treni malah nangis. Saya juga berpikir masak Treni tega meninggalkan saya yang merawatnya sejak bayi," katanya.
3. Akan temui saudara kandungnya
Treni berencana bertemu dengan saudara kembarnya, Euis Trena Mustika, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020).
Rencananya, Treni berangkat dari Blitar ke Tasikmalaya, Rabu (21/10/2020).
"Rencananya, besok (Rabu) berangkat ke Tasikmalaya. Saya bersama ibu, suami, dan dua anak saya," kata Treni ditemui di rumah orang tuanya di Dusun Ringinanom, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Selasa (20/10/2020).
4. Sudah menikah, tetap tinggal di Blitar
Treni mengaku meski sudah mengetahui keluarga kandungnya, dia akan tetap tinggal bersama ibu asuhnya, Rini, di Kabupaten Blitar.
Karena, sejak kecil, dia sudah hidup bersama ibu asuhnya, Rini.
Treni sudah menganggap Rini sebagai ibu kandungnya.
Selain itu, Treni juga sudah menikah dengan pria asal Gandusari, Kabupaten Blitar, dan dikaruniai dua anak laki-laki. Treni juga membuka bisnis berjualan secara online di Blitar.
"Setelah ini ya seperti biasanya, saya bersama keluarga tetap tinggal di sini (Blitar). Karena sejak kecil hidup di sini, suami saya orang sini, dan saya juga kerja di sini," ujarnya.
Selain bertemu dengan saudara kembar dan keluarganya, Treni juga berencana nyekar ke makam ibu kandungnya di Tasikmalaya. Ibu kandung Treni sudah meninggal.
"Saya delapan saudara, saya dan saudara kembar saya kalau tidak salah anak nomor enam dan tujuh. Orang tua di sana (Tasikmalaya) tinggal ayah, ibu sudah meninggal. Besok, rencana mau nyekar ke makam ibu," katanya. (Samsul Hadi)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Treni dan Trena, Saudara Kembar Terpisah 25 Tahun yang Ketemu di Tik Tok,Ini Curhat Ibunya