Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Tampar Mantan Istri yang Menolak Rujuk, Pria Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri

Sang mantan istri menolak rujuk, seorang pria berusia 48 tahun di Kepulauan Meranti nekat bunuh diri.

Editor: Widyadewi Metta Adya Irani
zoom-in Sempat Tampar Mantan Istri yang Menolak Rujuk, Pria Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri
NET
Ilustrasi gantung diri 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria paruh baya di Kepuluan Meranti ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di pohon karet.

Jenazah warga Dusun Pelita Jaya, Desa Nipah Sendanu, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau itu ditemukan pada Selasa (20/10/2020).

Pria berinisial S (48) itu diketahui nekat bunuh diri setelah sang mantan istri menolak untuk rujuk.

Polisi menduga, S mengalami depresi.

Baca juga: Pemuda 21 Tahun Nekat Gantung Diri, Sempat Menulis Pesan yang Ungkapkan Rasa Sayangnya pada Nenek

Baca juga: Pemuda 21 Tahun Nekat Gantung Diri Pakai Tali Tambang, sang Paman Sempat Mengira Kain Jemuran

Baca juga: Seorang Pemuda Nekat Gantung Diri Pakai Tali Tambang, Tinggalkan Pesan di Selembar Buku Tabungan

Berdasarkan penuturan keterangan dari saksi Sadiah selaku mantan istri korban, terungkap bahwa antara korban dan saksi sudah empat tahun bercerai.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK mengatakan kronologis penemuan jenazah pria berusia 48 tahun tersebut.

Pada Sabtu (17/10/2020) korban sempat mendatangi saksi Sadiah untuk rujuk kembali namun saksi menolak permintaan rujuk dari korban.

Berita Rekomendasi

Penolakan itu membuat S emosi dan sempat melakukan kekerasan terhadap mantan istrinya dengan cara menampar ke wajah perempuan itu sebanyak satu kali.

Baca juga: Pemuda di Riau Tulis Pesan Menyentuh untuk Sang Nenek Sebelum Gantung Diri: Terima Kasih Nek

Keributan pasangan mantan suami istri itu diadukan oleh Sadiah dan diselesaikan di tingkat desa bersama Bhabinkamtibmas Sungai Tohor Brigadir Ahmad Robi Fadhilah.

Kapolres Eko menjelaskan, selanjutnya pada Senin (19/10/2020) sekira pukul 05.00 WIB saksi LF (anak kandung korban) ketika bangun tidur melihat pintu belakang rumahnya dalam kondisi tidak terkunci.

Lalu saksi melakukan pengecekan ke kamar korban dan menemukan satu unit handphone beserta dompet milik korban terletak di atas tempat tidur.

Sedangkan korban sudah tidak berada di dalam kamarnya.

Baca juga: Dikira Kain Jemuran, Ternyata Sosok Keponakan yang Gantung Diri Pakai Tali, Tulis Pesan Ini


Atas kejadian tersebut, saksi bersama-sama dengan keluarga dan masyarakat berupaya untuk melakukan pencarian terhadap korban hingga pada malam harinya.

Namun tidak kunjung menemukan keberadaan korban.

Selanjutnya, pada Selasa (20/10/2020) sekira pukul 07.00 WIB warga masyarakat kembali melanjutkan pencarian terhadap korban.

Sekira pukul 08.00 WIB tepatnya di dalam perkebunan karet yang terletak di belakang rumah korban dengan jarak sekitar 200 meter saksi Kadar bersama 4 orang lainnya menemukan korban.

Baca juga: Seorang Pemuda di Riau Tulis Surat Wasiat untuk Neneknya Sebelum Gantung Diri

Namun S ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan leher tergantung.

Kapolres Eko mengungkapkan, pihaknya turun ke lapangan setelah mendapat laporan dari warga setempat.

Kapolsek Tebingtinggi Iptu Aguslan SH bersama 5 personil Polsek bersama satu personel Identifikasi Sat Reskrim Polres Kepulauan Meranti turun ke TKP di Desa Nipah Sendanu.

Setibanya di lokasi, petugas melakukan olah TKP, mencacat keterangan saksi-saksi, mengamankan BB, menurunkan jenazah, dan membawa jenazah ke Puskesmas Sungai Tohor.

"Kemudian Visum Et Repertum (VER) jenazah yang dilakukan oleh dr Putri Octavianti dan dr Rici Kurniawan dan membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah atas permintaan dari pihak keluarga," ungkap Eko.

Baca juga: Gara-gara Habiskan Uang Setoran Rp 4,8 Juta, Seorang Pegawai Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat

Dijelaskan Kapolres Eko, adapun barang bukti (BB) yang diamankan berupa tali yang digunakan S untuk bunuh diri.

Adapun 1 helai jaket kain warna biru tanpa merek, 1 pasang sepatu bot merek Yumeida, 1 helai baju kaos kerah motif garis merek Juice warna abu, 1 helai celana kain panjang warna krem merek Polo, dan 1 helai celana dalam warna hitam.

Kemudian, lanjut Kapolres Eko, berdasarkan keterangan dari tim dokter Puskesmas Sungai Tohor dari hasil VER pada jenazah tidak ditemukan tanda kekerasan pada korban.

"Saat ini jenazah sudah dikembalikan kepada pihak keluarga dan terhadap permasalahan tersebut pihak keluarga menerima dengan ikhlas."

"Serta tidak akan menuntut dikemudian harinya dengan menandatangi surat pernyataan tidak dilakukan autopsi," tutupnya.

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.

(Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Prahara Cinta Pria Paruh Baya, Pilih Mati Usai Ditolak Mantan Istri, Depresi Berujung Gantung Diri

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas